Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urat Leher Tersayat Benang Layang-Layang, Nyawa Pun Melayang

13 Juni 2020   09:47 Diperbarui: 13 Juni 2020   09:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lokasi korban tersangkut benang gelasan layang-layang di solo - www.solopos.com

Korban ditemukan dalam kondisi telungkup di tanah darah bersimbah di sekujur tubuh nenek tersebut. Kejadiannya Senin pagi (8/6/2020. Leher Nenek Fatimah (63) digorok menggunakan pisau dapur oleh anaknya sendiri bernama Nasrul (35).

Anak durhka itu warga Gampong Alue Bilie Rayeuk Kecamatan Baktiya. Polisi berhasil mengungkap pelaku dan motif pembunuhan. Gara-gara permintaan uang Rp 300 ribu oleh Pelaku ditolak, karena korban korban tidak punya uang. Lalu minta Rp 20 ribu untuk beli rokok, juga ditolak.

Pelaku merangkul perempuan tua dengan ancaman pisau dapur. Sang ibu tidak takut dan malah menantang pelaku.  "Gorok saja leher saya, biar saya dapat surga." Kata-kata Nenek Fatimah bukannya mengendurkan amarah, pelaku justru kalap.

Mungkin Nenek Fatimah meniru dialog anak-anak pasangan Nabi Adam dengan Siti Hawa, yaitu ucapan Habil yang akan dibunuh Qabil (pembunuhan pertama kali dalam peradaban manusia). 

*

Dalam kecelakaan lalu-lintas semua anggota badan dapat saja menjadi sasaran, termasuk leher.

Asim (64) mungkin sekadar kurang perhitungan, atau terlalu terburu-buru. Dan tidak mengukur diri, maupun kemampuan sepeda motor yang dikendarainya.

Ia memacu sepeda motornya di Jalan Raya Kampung Kaliasin, Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Rabu (26/2/2020). Ia melaju dari arah Cikampek menuju Jatisari.  Sesampai di TKP ia menyalip truk tronton yang dikemudikan Shofi (38).

Motor tak terkendali dan oleh ke arah kiri. Kecelakaan maut pun terjadi. Ban tronton melindas leher Asim, akibatnya tubuh dengan kepala terpisah. Korban tewas di lokasi kejadian.

Sekadar pengingat, kesembronoan dan berlaku ugal-ugalan dalam berlalu-lintas sering bermakna sebuah bunuh diri.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun