* Â
Media lain menyebut, Dalgona Coffee ini adalah minuman yang sedang populer di Korea Selatan. Berupa latte manis dengan tekstur yang lebih creamy. Tekstur creamy sedemikian terbentuk lantaran ada tambahan coffee foam atau busa kopi di atasnya.
Dinamakan 'dalgona', karena terlihat menyerupai adonan Dalgona Toffee atau permen tradisional khas Korea Selatan.
Wabah pandemi corona meluas di Negara Ginseng tersebut  memunculkan tren ini. Anak-anak muda di sana memanfaatkan sosial media sebagai sarana mendapatkan hal-hal baru dalam rangka mengisi waktu. Membuat aneka varian resep kopi sendiri di rumah salah satunya.
*
Kembali ke kedai Mang Rohan. Harga pergelas hanya Rp 5 ribu. Sehari ia menjual 200 gelas. Murah-meriah, tidak pakai mahal. Pembeli pun antre mengular, Â sampai ada yang lupa protokol kesehatan, yaitu bermasker dan menjaga jarak.
Ya, maklumlah, Mang Rohan pun tak menyangka bakal begitu rupa minat para olahan tangannya. Agaknya ia menjadi barita dadakan. Barita untuk satu jenis kopi saja. Jangan minta yang lain-lain, tidak akan dilayani, sebab memang tidak ada.
Nah, supaya tidak penasaran, mari ikut antre di depan kedai kopi Dalgona di Tangerang Selatan. Bagi kita yang tidak suka minuman kopi dingin, ya silakan cari antrean lain. Sekadar pembanding, di Bandung ada antrean panjang pembeli di Jalan Banceuy. Itu pabrik kopi Aroma. Panjang juga antreannya.
Dua macam bubuk kopi mereka jual, yaitu Arabika dan Robusta. Tinggal berkreasi kuliner sendiri di rumah. Kalau untuk membuat kopi Dalgona jelas tidak cocok, sebab kopi kekinian itu menggunakan jenis kopi tanpa ampas.
*
Semua yang berakibat antrean memang menarik perhatian orang-orang yang lewat. Bukan hanya antrean membeli kopi, tetapi juga yang lain-lain. Â Sementara itu, pandemi Covid 19 memberi banyak hikmah, diantaranya muncul kopi Dalgona dan budaya antre yang kian masif.