Cara berkomunkaksi seperti itu menyimpan beberapa keuntungan: pertama, berisitirahat untuk mengatur nafas; kedua, memberi kesempatan penonton untuk lebih keras dan lebih kompak menyanyi dan menghayati isi lirik yang mereka dendangkan. Â
Cara lain yang -belum banyak, atau bahkan tidak ada- penyanyi lain yang membiasakannya, yaitu mengawali menyanyikan setiap lagu dengan mengajak penonton melafalkan refrain tanpa musik. Kebiasaan dan kemudahan orang menghafal sebuah lagu tentu pada refrainnya. Dan itu mengapa keikutsertaan penonton untuk menyanyi dapat dipancing dari sana.
Dan itu sebabnya penonton yang memadati satu lapangan sepakbola dan tribun sekeliling (kebiasaan Didi Kempot memilih atau dipilihkan lokasi dalam pentas pada berbagai daerah) tak segan bernyanyi dan berjoget serempak, kompak, dan penuh ekspresi tanpa malu-malu.
*
Suriname menjadi salah satu tempat berkembangkan bahasa dan lagu-lagu Jawa. Tidak mengherankan hal itu terjadi. Sebab di sana banyak komunitas Jawa masih bertahan dengan seni-budaya dan tradisi, termasuk dalam berbahasa, yaitu Jawa.
Didi Kempot popular di sana, meneruskan popularitas pendahulunya, yaitu Waljinah. Banyak cerita Jawa khususnya (dan Indonesia umumnya) dibawa Didi Kempot ke sana. Sebaliknya ia pun membawa berbagai cerita dari sana. Termasuk cerita tentang perkembangan dan perubahan orang-orang Jawa di sana.
Suriname menonjol dalam konteks karier Didi Kempot, padahal ada 5 negara lain (di luar Indonesia) yang juga dihuni oleh komunitas Jawa di sana. Sebut saja Singapura, Malaysia, Kaledonia Baru (negara kepulauan jajahan Perancis di Lautan Pasifik), Â Kepulauan Coccos, dan Belanda.
Kemungkinan komunitas Jawa di Suriname (bekas jajahan Belanda) lebih besar jumlahnya. Tercatat 10 kali Didi Kempot mengadakan konser di Suriname dan 2 kali di Balanda. Bahkan sebelum menasional di tanah air, namanya lebih dahulu berkibar di Suriname dan Belanda.
Didi Kempot pernah meraih gelar penyanyi terpopuler. "the most popular singer in Suriname" pada 2013. Di sana ia bernyanyi lagu-lagu selain dalam Bahasa Jawa, juga dalam bahasa nasional Suriname yaitu .Bahasa Belanda.
Kabar Didi Kempot meninggal dunia juga diberitakan media asing, mulai dari mediwww.thejakartapost.coma internasional di Inggris hingga media lokal di Suriname.
*