Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Waspadai Penumpang Tanpa Uang, Mereka Bisa Nekat Menipu atau Membunuh

30 April 2020   21:02 Diperbarui: 30 April 2020   20:56 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita lain tentang 4 orang penumpang tanpa uang dialami seorang sopir taksi.

Dengan dalih tidak punya uang untuk membayar sewa taksi yang mereka pakai, sepasang kekasih sejenis menjadi pembunuh. Dalam proses membuang korban pembunuhan, mereka mengajak sepasang kekasih sejenis lainnya. Maka jadilah 2 pasangan sejenis (lesbian) menjadi tesangka dalam kasus pembunuhan itu.

Keempat remaja yang menjadi tersangka pembunuhan tersebut dan kini diamankan Polresta Bandung.  Mereka yaitu ERS alias Iki (15), TGC alias Sela (19), AS alias Riska (20), dan KS alias Risma (18). Para tersangka tersebut merupakan dua pasangan sesama jenis.

Korban pembunuhan seorang sopir taksi, bernama Samiyo Basuki Riyanto (60). Mayat korban ditermukan di hutan pinus Pangalengan Kabupaten Bandung.

Proses pembunuhan terhadap korban sangat kejam, mengerikan, dan sadis. Otak pembunuhan justru remaja yang paling muda diantara mereka, yaitu ERS alias Iki (15).

Apa yang ada di benak Samiyo mungkin sama dengan para pengemudi lain, yaitu memperoleh uang setoran sekaligus pendapatan, setelah dikurangi dengan ongkos bensin. Mungkin ia tidak menyangka sama sekali bankal mengalami hal buruk, terlebih pada penumpangnya adalah para gadis remaja. Tidak terpikirkan, bahwa kondisi tidak uang mampu mengubah perilaku seseorang menjadi sangat kriminal.

*

Para pengemudi angkutan umum, baik ojek maupun mobil online serta kedaraan umum lainnya, harus sangat berhati-hati menghadapi penumpang yang tidak punya uang.

Pengemudi, terlebih yang berusia tidak muda lagi, karena tuntutan kebutuhan sering kurang perhitungan dalam menerima penumpang. Dan hal itu (setidaknya dari peristiwa di atas) mempermudah tindakan para pelaku kejahatan melancarkan aksi mereka.

Mudah-mudahan dua peristiwa di atas menjadi pembelajaran bagi para pengemudi untuk lebih berhati-hati. Bantuan yang diberikan bukannya dibalas dengan kebaikan, tetapi justru keburukan.

Nah, itu saja. Mudah-mudahan kejadian serupa tidak terulangkembali. Untuk Pak Mulyono mudah-mudahan kembali sehat dan mendapat ganti rezeki yang lebih baik dan berlimpah. Sedangkan untuk almarhum Pak Samiyo semoga diterima amal-imannya, dan diampuni semua dosanya, aamiin. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun