Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak-anak pun Rela Berderma untuk Membeli APD

20 April 2020   13:13 Diperbarui: 20 April 2020   13:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi itu mengetuk hati para dermawan untuk mengulurkan tangan mereka. Bahkan tidak sedikit anak (yang hanya memiliki tabungan (celengan) berisi receh, uang logam yang nilainya kecil) merelakan kumpulan sisa jajan mereka selama berbulan-bulan.

Adalah seorang anak murid SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Ia mendonasikan uang koin celengannya untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) demi kebutuhan tenaga medis. 

Namanya Moch Hafidh (9) putra pasangan Ruhiyatna (tukang service televisi) dan Rikoh Rotikoh (pedagang bakso ayam). Ia menabung  dalam kotak biskuit, dan menyerahkannya ke kantor Polsek Dayeuhkolot, Kamis (16/4/2020).

Setelah uang receh ( logam/koin pecahan Rp 100, Rp 500 dan Rp 1.000 dihitung, jumlah total tabungan Moch Hafidh Rp 453.300,-

Selain di Bandung, ada juga seoang anak di Maumere yang dengan kesadaran sendiri menyumbangkan hasil tabungannya.

Kanayah (9), seorang siswi kelas 3 sekolah dasar di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT rela menyumbangkan uang tabungannya untuk diberikan kepada tenaga medis untuk beli alat pelindung diri (APD). Ia datang bersama ayahnya, Sabtu (18/4/2020), ke Caritas Keuskupan Maumere untuk menyerahkan 3 celengannya.  

Ada 3 celengan dengan nominal Rp 1.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000. Setelah dihitung, uang tabungan dari semua celengan Kanayah mencapai Rp 741.500.

Itu jumlah yang sangat besar bagi anak-anak, tetapi mereka rela, tanpa paksaan, ikhlas.

*

Mengharukan, sekaligus membanggakan. Masih banyak anak yang tidak terekspos media atas kedermawanan mereka. Bahkan pasti banyak yang diam-diam menyumbang, agar tidak menjadi riya' dan fitnah.

Dua ilustrasi di atas sekadar gambaran, bahwa anak-anak pun sudah puny rasa empati dan keikhlasan untuk mendermakan milik mereka. Sikap mulia itu tentu diawal dan diikuti dengan sikap yang terpuji lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun