Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Tengah Pandemi, Beberapa Perawat Diperlakukan Tanpa Empati

13 April 2020   16:15 Diperbarui: 13 April 2020   16:20 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Peristiwa di atas mengharuskan kita semua mawas diri, instrospeksi, dan mengedepankan hati-nurani dalam sikap dan tindakan. Sertakan juga sedikit simpati dan empati. Jangan sampai sesal kemudian tak berguna. Sesal dan minta maaf terlalu mudah dilakukan. Tetapi hal itu tidak dapat diperbaiki. Ungkapan maaf diberikan, proses hukum jalan terus.

Tiga provokator, dan seorang penampar, sudah jelas ancaman hukumannya. Sedangkan untuk kasus penolakan dokter dan perawat yang ditolak pulang ke rumah/kost mereka oleh tetangga, maupun peristiwa pasien positif Corona yang ngamuk minta pulang dari rumah sakit, tidak diproses hukum.

Nah, itu saja. Selalu ada pembelajaran yang terbaik, tentu bila kita mempelajarinya. Terima kasih  sudah berkenan singgah. Harapannya, keganasan Covid-19 segera berakhir. Kehidupan kebali normal seperti sedia kala dengan membawa hikmah yang lebih banyak ke depan. ***

Sekemirung, 13 April 2020 (11 hari jelang Ramadan 1441 H)

Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun