Sangat mengherankan bila ada dokter yang mestinya mengobati tetapi malah menularkan virus. Ini sama mengherankannya dengan polisi yang seharusnya menertibkan warga masyarakat agar tidak berkerumun, tetapi dengan sengaja justru membuat kerumunan sendiri.
Oknum polisi itu sudah dilengserkan dari jabatannya. Lalu apa tindakan terhadap oknum dokter tersebut?
*
Banyak kegiatan yang harus dilakukan warga masyarakat untuk ikut memutus mata rantai penularan virus Corona. Demikian pun mengenai perilaku virus itu sendiri menunjukkan beberapa hal yang tak terduga, dan belum diketahui sebelumnya.
Maka tidak mengherankan banyak orang bingung sendiri, merasa diombang-ambingkan aneka informasi yang simpang-siur. Ada yang ikhlas saja melakukan apa yang disarankan berbagai pihak, meski imbauan atau anjurannya berbeda-beda atau berubah-ubah. Tetapi tidak sedikit yang masa bodoh, tidak peduli, dan tidak menghiraukan.Â
Untuk jenis orang yang terakhir ini yang paling memprihatinkan. Sikapnya tidak mendukung upaya menghentikan penularan Covid-19. Orang-orang seperti ini yang tanpa sadar merusak harmoni, menghalangi hati untuk berempati, dan malah terlalu egois demi kepentingan maupun keuntungan sendiri.
Setiap orang dapat bersikap seperti itu sebenarnya, terlebih orang awam, dan orang-orang kurang informasi, atau mereka yang karena keterpaksaan harus melanggarnya. Namun, anehnya ada juga orang yang seperti itu padahal tugasnya justru harus menanggulangi penyebaran virus Corona. Siapa mereka? Ada sepasang suami isteri yan diduga berlaku demikian, yang kebetulan mereka berprofesi sebagai dokter.
Keduanya masih membuka praktik padahal keduanya dalam sebuah rapid test dinyatakan positif tertular Covid-19.
*
Rapat koordinasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Sabtu (4/4/20202), mengungkap adanya dua dokter di Kecamatan Klampis masih buka praktik. Pasangan suami istri itu sudah diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, mereka dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat (rapid test). Sedangkan hasil swab dua dokter itu belum turun.
Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya hukum manakala tetap buka praktik. Menurut Rama, isolasi mandiri itu tinggal di rumah. Namun, bukan berarti diperbolehkan buka praktik. "Percuma isolasi mandiri kalau masih buka praktik," ujarnya.
Mereka jadi bahasan rapat karena tidak mengindahkan surat RSUD agar melakukan isolasi mandiri. Bukan malah keluyuran dan buka praktik.
*
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Halik Malik menyebut sampai Minggu (5/4/2020), tercatat 18 orang dokter di Indonesia yang meninggal akibat positif terjangkit Covid-19 dan berstatus Positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Para dokter dan tenaga medis tersebut diduga terinfeksi virus corona saat merawat atau menangani pasien-pasien virus corona di rumah sakit.
Halik menyebut tidak ada satu negara pun yang siap menghadapi wabah virus corona, setiap negara belajar dan berusaha mencari cara untuk mengatasinya.
*
Kembali pada kenekatan pasangan suami-isteri dokter yang nekat membuka praktik padahal mereka positif Covid-19. Terkait hal itu Kepala Diskominfo Bangkalan berharap adanya kepedulian bersama.
Virus Corona tidak akan berhenti menyebar bila larangan membuat kerumunan tidak ditaati warga masyarakat. Sebab kerumunan menjadi sarana penularan yang paling mudah. Itu sebabnya setiap kerumunan dibubarkan Polisi. Dengan pendekatan humanistis dan persuasif Polisi menyarankan setiap warga kembali ke rumah masing-masing. Dan tetap tinggal di rumah sampai penyebaran virus terhenti.
*
Agar masyarakat terus mengingat tindakan apa yang harus dilakukan menghadapi bahaya virus Corona, berikut imbauan Ikatan Dokter Indonesia kepada masyarakat.
Bila mengalami gejala demam dan batuk disertai kesulitan bernapas segera mencari pertolongan ke RS/fasilitas kesehatan terdekat.
Agar tidak tertular lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), yakni: menjaga kebersihan tangan/mencuci rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.
Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Kemudian, keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Apabila tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan sanitizer botol alkohol 70-80 persen.
Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Gunakan masker. Beristirahat jika sedang sakit. Mengonsumsi buah dan sayur serta menyantap makanan bergizi.
*
Para dokter yang tergabung dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat berkepentingan agar penyebaran virus Corona dapat segera dihentikan. Sebab dengan begitu maka medan perang yang ada berhenti merenggut nyawa pasien maupun para  dokter-perawat serta tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan.
Para dokter yang tertular Covid-19 dari para pasien, dan bukan sebaliknya dokter yang menularkan kepada pasien. ***
Cibaduyut, 6 April 2020
Singgahi juga tulisan menarik terdahulu:
dianiaya-warga-saat-sosialisasi-bahaya-covid-19-kepala-kampung-di-sumbar-luka-lebam
hadiri-pernikahan-kompol-fahrul-rica-wakapolri-mestinya-juga-diperiksa
 jemaat-gereja-bethel-ramai-ramai-tertular-virus-corona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H