Keputusan yang berbeda sehingga terjadi pencopotan jabatan Kapolsek Kembangan yang disandang Kompol Fahrul Sudiana lantaran, dan ditundanya rencana resepsi yang dilakukan Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati, tentu melalui proses panjang dan pilihan yang sulit.
Tetap meneruskan rencana, atau menundanya, berpengaruh pada pendapat yang berbeda, bahkan nasib yang berlainan pula. Fahrul nekat, lalu dicopot dari jabatannya. Hujatan pun mengalir untuknya. Bukannya memberi contoh,melainkan malah melanggar ketentuan Kapolri.
Fahrul masih beruntung sebab dari kegiatannya resepsi pernikahannya belum ada pemberitaan mengenai tamu yang tertular virus Corona. Andaikan kemudian ditemukan bukti ada yang tertular di sana, entah hujan apa lagi yang bakal diterimanya.
Sedangkan Barkati (meski tentu dengan rasa kecewa) mendapatkan simpati sebagai public figure yang patut dijadikan contoh.
Sebaliknya para pimpinan Gereja Bethel bakal menyesali keputusan mereka yang tidak menghentikan seminar yang diselenggarakan di Lembang, dan bahkan menghadirkan seorang  pendeta yang ternyata sudah terinveksi virus Corona.
Mudah-mudahan tiga peristiwa di atas dapat kita jadikan pembelajaran agar kita tidak tertular, dan tidak menulari orang lain. Jangan bosan jaga jarak mjuga tetap di rumah aja, terus pertinggi daya imun tubuh, berolahraga, asupan gizi sehat, ditambah vitamin, luangkan waktu berjemur, dan jauhi kondisi stress karena hoaks dan kehilangan harapan.
Nah itu saja. Fahrul, Barkati, dan Gereka Bethel disebut-sebut sebagai contoh agar kita mampu memilah dan memilih. Virus Corona tanpa kompromi. Sebelum ditemukan vaksinnya maka lakukan imbauan Pemerintah. Â Wassalam. ***
Cibaduyut, 3 April 2020