Imbauan menjaga jarak, baik secara fisik maupun sosial, bukan tanpa alasan. Sudah terbukti kerumunan menjadi penyebab utama penularan virus Corona.
Apapun alasan dan dalih pembenarnya, berkumpul yang berarti berdesakan, bersentuhan fisik (jabat tangan, cepika-cepiki, berpelukan, berangkulan, dan sekadar menempelkan telapak tangan) antara orang yang telah terinveksi virus Corona dengan orang lain yang masih sehat.
Meski hanya satu orang yang telah tertular, ia dapat menularkan kepada banyak oang sekaligus. Kasus penyebaran pertama kali di Korea Selatan seperti itu. Seorang wanita diketahui sudah terinveksi, tetapi ia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Yang dilakukannya justru pergi ke gereja. Dan di sana ia menularkan kepada orang lain.
Media melaporkan: Pemimpin sebuah seksi keagamaan di Korea Selatan itu diselidiki atas beberapa kematian akibat Virus Corona di negara itu. Pemerintah ibu kota Seoul telah meminta jaksa penuntut untuk menuntut Lee Man-hee, pendiri Gereja Shincheonji, bersama dengan 11 orang lainnya.
Menurut laporan BBC, Senin (2/3/2020), mereka dituduh menyembunyikan nama beberapa anggota, ketika petugas mencoba melacak pasien sebelum virus menyebar.
Cerita serupa agaknya terjadi di Jawa Barat. Seorang pendeta yang telah terinveksi virus Corona menulari ratusan jemaatnya dalam suatu seminar. Â
*
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan 226 jemaat Gereja Bethel Bandung tertular virus corona. Hal ini diketahui setelah mereka menjalani rapid test (tes cepat), bersama 15 ribu orang lainnya, yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Pernyataan Ridwan Kamil disampaikan saat melakukan konferensi video dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Jumat (3/4/2020).
Yang mengagetkan Ridwan Kamil, di Kota Bandung terdapat 677 warga dinyatakan terjangkit covid-19, dan jumlah itu 226 orang diantaranya merupakan jemaat Gereja Bethel.
Ratusan jemaat gereja tersebut sebelumnya kontak dengan seorang pendeta pada awal Maret 2020. Pendeta itu masuk dalam klaster seminar Lembang. Mereka berkumpul, pendeta melakukan sentuhan fisik dan pendetanya sudah meninggal dunia beserta istrinya karena covid-19.