Dengan kata lain Kantor Polisi menjadi pos bagi jurnalis yang suatu media. Mereka dar media rdio, televisi, oline, dan freelance, dan tak jarang ada juga petugas Humas dari dinas/instansi lain.
Di sana ada belasan, bahkan puluhan orang jurnalis yang berkumpul. Maka tak jarang dinas/instansi memberi ruangan dan kelengkapan peralatan kusus bagi mereka.
Berbagai peristiwa  dilaporkan di sana. Mulai dari peristiwa kriminal, musibah/bencana, kecelakaan lalu lintas, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Data dan fakta singkat menjadi isi laporan petugas kepolisian yang berada di TKP (tempat kejadian perkara). Jurnalis tinggal memilih materi berita yang akan dikembangkannya. Pilihan tergantung penugasannya, serta cakupan apa saja yang menjadi bidang garapannya.
Kembali ke konpers Pak Gub, kiranya para jurnalis sudah cukup terfasilitasi untuk melaksanakan tugasnya. Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, yaitu press release.
Kemungkinan besar kata "suara bergetar" muncul dari sana. Apakah baru kali ini saja jenis suara seperti itu dimunculkan? Tentu hanya para jurnalis yang bersangkutan yang berhak menjawabnya.
*
Sebelum lanjut, bagus kita simak dulu beberapa judul berita yang mengedepankan frasa "suara bergetar" di dalamnya. Oya, tulisan ini mengenai berita di media massa yang berkaitan dengan konperensi pers Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/3/2020).
Suaranya Bergetar Sebut 283 Warga Dimakamkan, Anies: Itu Warga Kita yang Bulan Lalu Sehat. Kompas.com - 30/03/2020, 18:37 WIB kompas.com
Umumkan 283 Warga DKI Wafat, Suara Anies Terdengar Bergetar - Selasa 31 Mar 2020 08:31 WIB - republika.co.id
Suara Anies Baswedan Bergetar Saat Minta Warga Tetap di Rumah, Ini Alasannya - Selasa, 31 Maret 2020 14:52 - merdeka.com/jatim