Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Tenaga Medis Kekurangan Alat Pelindung Diri akibat Aksi "Oknum dan Panic Buying"

31 Maret 2020   00:03 Diperbarui: 31 Maret 2020   08:03 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
para tikus alat kesehatan di rsud pagelaran, cianjur selatan

Berdasarkan kabar terbaru, ISF (Isep Suherlan Fansuri), terancam diberhentikan dari jabatannya, dan dipecat.

*

Ulah tikus juga terjadi di RSUD dr Koesma, Tuban. Rumah sakit itu kehilangan puluhan botol hand sanitizer yang disediakan untuk pengunjung serta keluarga pasien.

Sulitnya mendapat hand sanitizer di pasaran diduga menjadi penyebab adanya pencurian. Para pelaku tertangkap, tetapi hanya diperingatkan, tidak dilaporkan ke Polisi, untuk menghindari kepanikan pengunjung rumah sakit.

Peristiwa serupa terjadi juga di RS Panti Rapih Yogyakarta.

*

Selain ulah para tikus, kepanikan menjadi menyebabkan terjadinya aksi panic buying..

Masyarakat berbondong-bondong memborong sembako. Mereka juga memborong alat kesehatan, yaitu masker, cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, sabun, alcohol swab, surgical gloves, bahkan sampai alat pengukur suhu tubuh. Sampai ludes.

Akibatnya rumah sakit, dan khususnya dokter, petugas medis maupun paramedis, kekurangan stok alat pelindung diri. Hal itu yang menjadikan mereka mengenakan alat seadanya sehingga mudah tertular virus Corona dari pasien.

*

Menindaklanjuti persoalan tersebut, Pemerintah mendorong pelaku usaha menggenjot penyediaan alat pelindung diri (APD) dari penularan Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun