Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibunda Jokowi Meninggal, Keteladanan Seorang Ibu, dan Tak Perlu Ada Nyinyiran

25 Maret 2020   23:28 Diperbarui: 25 Maret 2020   23:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
presiden ri Joko widodo dan ibundanya Ibu Sudjiati Notomiharjo

Saya sedang mencari-cari bahan tulisan ketika muncul breaking news di media online. Berita duka-cita. Ibunda orang nomor satu di negeri ini meninggal dunia.

Maka saya pun buru-buru mengumpulkan pemberitaan mengenai itu. Yang ada baru sepotong-sepotong, belum lengkap. Saya berpikir cepat, semua media nantinya pasti akan memberitakannya. Lengkap dan detail pula. Karena itu saya akan menulis hal lain saja. Sisi lain, atau sisi yang berbeda dengan pemberitaan di media arus utama.

Berpikir beberapa saat kemudian saya temukan seperti yang mungkin dipikirkan para pembenci Jokowi dan Pemerintahannya: tanggalkan hati nurani, hapus simpati dan empati. Dalam keadaan apapun musuh tetaplah lawan. Tidak ada kata selesai dan jeda. Mereka pasti sibuk berpikir untuk segera membuat olok-olok, sindiran, cemooh, fitnah, dan bahkan ungkapan sarkas mengenai peristiwa itu dalam bentuk tulisan, gambar maupun video.

Masih ingat materi kampanye hitam pada Pilpres lalu? Kurang-lebih itulah bahan untuk dijadikan nyinyiran kali ini.

Sedih sekali kalau hal seperti itu terjadi. Saya betul-betul berharap tidak terjadi. Saya mendahului berprasangka buruk justru agar tidak ada yang nekat. Membayangkan ibu sendiri meninggal dunia, maka begitulah kesedihan dan rasa kehilangan yang dialami seorang Jokowi saat ini.

*

Ibu adalah segala-galanya bagi seorang anak. Keberhasilan seorang anak tak lepas dari doa dan didikan para orang tua, khususnya ibu. Dalam kondisi senang atau susah, lapang atau sempit, seorang ibu sejati mampu mengantarkan anak-anaknya pada kedudukan tertentu yang terbaik.

Demikian pula kiranya yang tergambarkan mengenai sosok Ibu Sudjiati Notomiharjo, ibunda Joko Widodo, Presiden ke 7 Republik Indonesia. Sosok ibu yang santun, ramah, dan sederhana -tetapi tegas dalam prinsip itu- tergambarkan jelas pada kepribadian dan sepak terjang maupun karier politik seorang Jokowi.

*

Namun, ibu Sudjiati telah tiada. Berita duka merebak petang tadi (Rabu, 25/3/2020). Menyusup diantara berita duka lain yang terkait dengan penularan virus Corona dengan jumlah penderita maupun pasien meninggal yang terus bertambah.

Ya, Ibu Sudjiatmi Notomiharjo -ibunda Joko Widodo, Presiden ke 7 Republik Indonesia- wafat dalam usia 77 tahun di RST Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Media memberitakan:

"Berita duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi berpulang di Solo pukul 16.45 WIB tadi," demikian kabar yang disampaikan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi kepada detik.com.  

Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah. Ia akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Mundu, Karanganyar.

"Rencana pemakaman insyaallah besok pukul 1 siang di pemakaman di Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar," ujar Jokowi di Solo, Rabu (25/3/2020).

Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka, di Jalan Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebut ibundanya sudah lama mengidap kanker. "Yang saya tahu bahwa Ibu sudah 4 tahun mengidap sakit, yaitu kanker," sebut Jokowi.

*

Duka cita dan kesan mendalam tentang Ibu Sudjiatmi Notomihardjo diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengenang Bu Noto semasa hidupnya merupakan sosok teladan. Tidak ada yang berubah sampaipun anaknya menjabat sebagai pemimpin tertinggi republik ini.

"Sejak Pak Jokowi jadi walikota saya mengenal beliau (Bu Noto). Tidak ada yang berubah sampai sekarang. Tetap grapyak dan semanak," tambahnya.

Menurut Ganjar, kebiasaan Presiden Jokowi yang sering blusukan dan tidak berjarak dengan masyarakat, menurun dari sang ibu. Bahkan Ganjar, menilai Bu Noto patut dijadikan rujukan oleh para ibu.

*

Mudah-mudahan Pak Jokowi tetap gagah sepeninggal ibundanya. Tetap kokoh dan kuat menghadapi banyak permasalahan dan kesulitan, baik sebagai pribadi maupun sebagai Presiden RI.

Di tengah kesibukannya mengurusi penyebaran wabah vius Corona, dengan berbagai dampak negatif pada semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, kabar duka-cita itu harus datang. Tetapi itulah Tuhan memberi punya kepastian.

Duka mendalam pasti dirasakan Jokowi dan keluarga besarnya. Bahkan juga seluruh warga bangsa yang mencintainya. Ia bukan sekadar Presiden, tetapi juga teladan dan panutan, pribadi yang jujur-sederhana-pekerja keras sebagaimana ibundanya mengajari hal itu kepadanya.    

Jangan lagi ditambah-tambahi dengan  ungkapan kekecewaan, kemarahan, dan kebencian, apapun alasannya. Tidak perlu ada nyinyiran dan ungkapan tak senonoh semata dilandasi ketidak senangan dan ketidak-setujuan atas kebijakan Pemerintahan yang ada. Tidak perlu mengungkit-ungkit asal-usul, dan silsilah, semata untuk meragukannya. Karena semua itu fitnah keji. Jokowi dan keluarga besarnya sedang berduka saat ini.

*

Itu saja. Saya tidak menemukan hal lain lagi untuk ditulis kecuali ungkapan rasa ikut berbela sungkawa. Semoga Ibu Sudjiati Notomiharjo husnul khatimah, diterima iman-Islamnya, diampuni semua dosanya. Dan yang ditinggalkan ikhlas dan sabar. Wassalam. *** 

Bandung, 25 Maret 2020 / 30 Rajab 1441

Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun