Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibunda Jokowi Meninggal, Keteladanan Seorang Ibu, dan Tak Perlu Ada Nyinyiran

25 Maret 2020   23:28 Diperbarui: 25 Maret 2020   23:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berita duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi berpulang di Solo pukul 16.45 WIB tadi," demikian kabar yang disampaikan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi kepada detik.com.  

Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah. Ia akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Mundu, Karanganyar.

"Rencana pemakaman insyaallah besok pukul 1 siang di pemakaman di Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar," ujar Jokowi di Solo, Rabu (25/3/2020).

Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka, di Jalan Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebut ibundanya sudah lama mengidap kanker. "Yang saya tahu bahwa Ibu sudah 4 tahun mengidap sakit, yaitu kanker," sebut Jokowi.

*

Duka cita dan kesan mendalam tentang Ibu Sudjiatmi Notomihardjo diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengenang Bu Noto semasa hidupnya merupakan sosok teladan. Tidak ada yang berubah sampaipun anaknya menjabat sebagai pemimpin tertinggi republik ini.

"Sejak Pak Jokowi jadi walikota saya mengenal beliau (Bu Noto). Tidak ada yang berubah sampai sekarang. Tetap grapyak dan semanak," tambahnya.

Menurut Ganjar, kebiasaan Presiden Jokowi yang sering blusukan dan tidak berjarak dengan masyarakat, menurun dari sang ibu. Bahkan Ganjar, menilai Bu Noto patut dijadikan rujukan oleh para ibu.

*

Mudah-mudahan Pak Jokowi tetap gagah sepeninggal ibundanya. Tetap kokoh dan kuat menghadapi banyak permasalahan dan kesulitan, baik sebagai pribadi maupun sebagai Presiden RI.

Di tengah kesibukannya mengurusi penyebaran wabah vius Corona, dengan berbagai dampak negatif pada semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, kabar duka-cita itu harus datang. Tetapi itulah Tuhan memberi punya kepastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun