Tidak ada kata lain hanya para teroris dan (tentara pada masa lalu) yang mau dan berani melakukannya. Kebanyakan yang lain membunuh lebih dahulu (misal penembakan masal di Amerika Serikat), kemudian karena merasa bersalah, sudah puas melampiaskan kemarahannya, atau karena putus asa atas ancaman hukuman yang akan diterima maka si pelaku melakukan bunuh diri. Â
*
Bukan Untuk Ditiru
Tiga peristiwa di atas (sekali lagi) bukan untuk ditiru, dan haruslah dijauhi. Para orangtua mesti berpikir jernih, jauh, dan matang. Bunuh diri, dan tindakan yang mengarah pada kematian (meski tidak berniat bunuh diri) merupakan tindakan salah, dan dilarang agama.
Jika suatu kesalahan seseorang dihukum berat (misal divonis hukuman mati), itu lebih baik. Pertanggungjawaban di dunia selesai, selama menunggu hukuman mati masih dapat bertobat.
Itu saja catatan kecil ini. Mudah-mudahan ada manfaat yang dapat dipetik. Lebih dan kurangnya mohon maaf. ***
Bandung, 11 Maret 2020
Sumber Gambar
Tulisan menarik sebelum ini:
mengapa-siswi-imut-harus-jadi-pembunuh
pesan-inspiratif-gitaris-fingerstyle-alip-ba-ta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H