Media online selalu memberi kejutan dengan hal-hal baru. Juga sosok dan peristiwa baru, setidaknya baru diketahui atau baru diekspos. Artinya, bisa saja hal lama baru muncul atau dimunculkan.
Kata-kata di atas saya niatkan sebagai pembuka untuk membicarakan mengenai sosok Alip Ba Ta, seorang pemain gitar fingerstyle yang banyak dikenal melalui media sosial fb, youtube, instagram, dan lainnya, sejak 2018.
*
Improvisasi, Inspirasi
Lepas dari persoalan penghargaan atas hak cipta yang sering terabaikan, membuat cover lagu menjadi salah satu cara Youtubers mengais rezeki. Meski niatan semula bukan untuk tujuan komersial, bukan tak mungkin Alip Ba Ta melakukan hal yang sama. Terlebih ketika permainan gitarnya makin banyak diminati orang.Â
Dengan akun YouTube Alip_Ba_Ta ia meng-cover lagu-lagu lawas hit dunia dengan improvisasi pada gitarnya: Unbreak My Heart (Tony Braxton), My Heart Will Go On (Celine Dion), Bohemian Rhapsody (Queen), The Final Coud Down (Europe), More Than Words (Extreme), Hotel California (The Eagle), Black or White (Michael Jackson), dan banyak lagi.
Tak kurang pula lagu Indonesia, diantaranya Yank (Wali), Ibu (Iwan Fals), Dealova (Once), Kupu-kupu Kertas (Ebiet), Lihat Kebunku (gubahan Ibu Saridjah Niung atau Ibu Soed). Juga lagu Jawa (Lingsir Wengi), India (Kal Ho Na Ho), Korea Selatan (Kiss The Rain), dan lainnya.
Berbagai komentar pada Youtuber maupun netizen menyebutkan permainan gitarnya yang unik dan langka (teknik bermain maupun chord yang dimainkan) membuat orang penasaran.
Ia dengan cermat memainkan sekaligus melodi, rhythm, dan bas dengan beberapa teknik permainan gitar yang disatupadukan. Kelincahan jemarinya mengisi diantara dua chord dengan improvisasi sejumlah nada lain secara cepat.
Bahasa musik terbukti memang mendunia, dan suara gitar Alip mengundang komentar, tanggapan dan kekaguman para netizen, termasuk penyanyi, musisi, dan gitaris dari dalam maupun luar negeri.
Alip seperti begitu cepat menggapai popularitas, membuat para musisi dan gitaris lain kurang nyaman hati. Ada yang mengapresiasi, ada yang menyepelekan, tapi tak sedikit yang tidak percaya bahwa ada sosok tak dikenal bertalenta seperti itu.
*
Profil, Retak
Alip Ba Ta (nama asli Alif Gustakhiyat) lahir di Ponorogo, Jawa Timur, pada 31 tahun lalu. Ia belajar gitar secara otodidak sejak usia 15 tahun. Riwayat pekerjaan, pernah menjadi sopir truk, dan kemudian menjadi operator forklift hingga kini pada sebuah pabrik di kawasan Jakara Utara.
Bakat menggitarnya tampak berkembang memadai, terbukti ia mampu "berakrobat" dengan jari-jemarinya dalam memetik senar gitar, mengetuk-ngetuk bodi gitar, dan berbagai gerakan lain untuk menimbulkan suara sesuai lagu yang dibawakannya.
Ia menyayi dan memposting permainan gitar pertamanya dengan judul Sepanjang Jalan Kenanga, yang dulu dipopulerkan oleh penyanyi Tetty Kadi. Saat itu tahun 2018, tahu nyang menandai ia pertama kali memiliki smartphone. Teknis perekaman maupun hal-hal lain masih sangat sederhana.
Bahkan penampilannya pun hingga kini tidak berubah: celana pendek, mengenakan kaos dan topi. Yang tak ketinggalan adalah rokok yang diselipkan di kepala gitar, serta segelap kopi.
Setelah selesai memainkan satu lagi Alip biasa menyeruput kopi, atau menyedot rokoknya. Tapi rokok punya fungsi lain, yaitu menandai bahwa pengambilan gambar saat ia memainkan sebuah lagi hanya satu kali pengambilan, alias satu take (tanpa retake, atau pengulangan).
*
Suara, Komentator
Berbeda dengan kebanyakan pembuatan materi video untuk facebook maupun YouTube, Alip hampir tidak pernah membuat pengantar maupun kata akhir untuk materinya.
Artinya, tanpa baca-basi atau komentar apapun. Tidak ada niatannya untuk berpanjang-panjang dalam durasi. Begitu muncul langsung memetik gitar, sesekali mempersiapkan diri dengan diri dan lingkungan sekitar.
Tapi bukan berarti ia tidak pernah bersuara, dalam lagu System of a Down (Toxicity), ia menyanyi. Lirik lagu berbahasa Inggris itu dibawakannya dengan penuh penghayatan. Pada lagu Bungaku (Boomerang) Alip pun menyanyi. Suaranya terdengar cukup memadai untuk ditampilkan, termasuk untuk menghapus rasa penasaran netizen.
Puluhan judul lagu telah dibawakannya, dan sejumlah lagu diantaranya dijadikan materi Reaction Video oleh sejumlah Youtubers, yang membuat nama Alip Ba Ta dan YouTuber itu sendiri semakin terkenal, diantaranya Citizen Shane dan KW Super (Kadek).
Kedua Youtubers mengulas dengan kocak hal-hal teknis permainan gitar. Â Keduanya (diantara banyak yang lain) ibarat komentator yang lengkap mengupas setiap sisi permainan maupun lagu.
Para YouTuber moleh mengambilkeuntungan dari itu, tapi Alip Ba Ta tidak. Ia tidak pernah mengajak orang yang menonton YouTubenya untuk memberi subscribe, comment, like and share. Ini bukan kebiasaan para YouTuber yang menjadikan mereka popular dan kaya.
*
Inspiratif, Keberuntungan
Beberapa hal inspiratif ditunjukkan oleh Alip, diataranya penampilannya yang sederhana. Â Apa yang tampak pada gambar memperlihatkan hal itu. Dari mulai gitar yang dimainkannya, celana pendek, kaos, hingga tempat ia bermain. Ia duduk di lantai, bersila, dengan latar dinding dan poster pelajaran anak SD.
Belajar secara otodidak dan menjadikannya tak kalah pamor dibandingkan para maestro gitar di tanah air, membuat sosok Alip Ba Ta mudah meraih simpati. Ia bahkan menghapus semua komentar di Youtube miliknya, bukan karena sombong, tetapi justru agar tidak merasa diri sebagai selebritis (layaknya para YouTubers lain) yang kemudian berubah sikap (sadar atau tidak) menjadi sombong.
Alasan lain mungkin ia sibuk mengurusi sang isteri yang hamil besar (akhir tahun 2019), lalu melahirkan, dan kini Alip punya bayi. Belakangan ia akan pindah ke rumah miliknya (selama ini tampaknya ia seorang kontraktor, alias kontrak kamar).
Lebih dari itu ia seorang sederehana. Niat awal permainan gitarnya semata untuk menghibur. Membuat orang riang bernyanyi dan menikmati irama mudiknya.
Meski duduk santai di lantai, tampak betapa ia sangat menghayati setiap lagu yang dimainkannya. Itu menjadikan lagu-lagu legendaris menyenangkan untuk dinyanyikan kembali. Bahkan lagu-lagu rock cadas dan rumit menjadi manis dan mudah dicerna telinga. Tentu bakat natural yang dimiliki menuntunnya pada keberuntungan yang ada sekarang.
Hanya sayang ia belum muncul di layar televisi. Mungkin keterbatasan waktu yang dimiliki terkait ketentuan dalam pekerjaannya, atau keputusannya sendiri seperti itu. Bukan tak mungkin ia belum cukup siap dengan popularitas yang akan membuatnya jauh dari kehidupan sederhana miliknya.
Pesan inspiratif dari Alip Ba Ta mungkin dapat dirumuskan begini: "Jadilah terkenal tanpa harus kehilangan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan".
*
Nah, itu saja. Seharian kemarin penulis menikmati puluhan lagu dalam petikan gitar  Alip Ba Ta, termasuk yang dibuat reaction video oleh sejumlah Youtuber. Itu sekadar untuk membuat tulisan awam dan sederhana seperti ini.
Itulah godaan terbesar seorang penulis opini, terhanyut pada sikap sekadar sebagai pembaca/penonton. Sampai malam larut, habis waktu, lupa menulis. Nah, mudah-mudahan catatan kecil ini bermanfaat. ***
Bandung, 8 Maret 2020
Simak pula tulisan menarik lain:
kebahagiaan-yang-sempurna-eti-kompak-dengan-tiga-puterinya
belajar-menikmati-banjir-ala-sekda-dki-jakarta-saefullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H