Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gubernur Icikiwir Bermain Drama (2)

24 Februari 2020   13:18 Diperbarui: 5 Maret 2020   16:04 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bodoh, Bu?"

"Belajar jadi kaya dulu. Kerja keras dan rajin menabung. Kaya, lalu punya isteri banyak. Aku tidak akan marah .  .!"

"Banyak, Bu?"

"Ya, banyak. Dua sampai empat. Tapi langkahi dulu mayatku. . . . !"

"Ohh. Ampun, Bu. Langkahi mayatmu? Ngeri, ahh. Mayat kecoa saja aku takut. Mana pula mayatmu. Jangan bercanda keterlaluan begitu ahh. . . . !"

Tuan Jabrik meringis sendiri jika ingat peristiwa itu. Bakatnya bermain drama sepenuhnya tercurah jika menghadapi isteri. Dan entah tahu atau tidak, isterinya selalu menanggapi dengan drama yang tak kalah mengharukan pula.

Mata dan pikiran Tuan Jabrik menerawang ke mana-mana. Ia jadi kurang fokus di depannya ada sosok yang harus diuji.

Giliran Dul Gendut tercengang. Ia merasa gerak-gerik dan lirik mata Tuan Jabrik lebih mengerikan dibandingkan tatapan predator manapun. Maka ia bertanya dengan gaya tanpa menggurui.

"Tuan Jabrik, saya ada usul., , , "

"Usul? Ini bukan rapat. Bodoh. . . . . !"

"Memang bukan rapat. Tapi usul 'kan tidak harus dalam rapat. Dalam wawancara kerja pun boleh. . . . "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun