Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Alhamdulillah, Ternyata Mall Masih Tutup

12 Januari 2020   23:27 Diperbarui: 12 Januari 2020   23:30 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu berarti aneka berita dari tempat lain tersisih demi banjir Jakarta. Oleh karena itu sangat mengherankan, dan memprihatinkan, bahwa Anies mencemburui daerah lain lantaran tingkat pembicaraan mereka tidak setinggi Jakarta.

Salahnya terkait dengan "mall tutup tidak ada", ternyata masih ada mall yang tutup. Setidaknya 2 mall masih tutup. Karena dihitung dari hari pertama banjir hingga minggu pertama setelahnya pasti banyak sekali mall dan pusat-pusat pebelanjaan yang tutup. Kerugiannya tidak kecil.

*

Terkait dengan kerugian yang ditanggung pengusaha, sebab sejumlah aktivitas bisnis lumpuh total. Kerugian bagi para pengusaha yang ditaksir mencapai Rp 1 triliun.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang. Kerugian antara lain dialami ritel, restoran, pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata, pengelola taxi, Grab dan Gojek. Berikut rincian kerugian dari tiap-tiap sektor:

1. Sektor Ritel
Ada 400 toko ritel diperkirakan tutup karena terkena dampak banjir. Jika satu toko memiliki pelanggan sekitar 100 orang, maka ada 40.000 jumlah pelanggan yang hilang. Kalau satu orang belanja Rp 250 ribu, maka kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 miliar per hari.

2. Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata di Jabodetabek banyak dikunjungi warga saat liburan tahun baru. Namun akibat banjir, terjadi penurunan hingga 50-70% pengunjung.

3. Transportasi
Taxi, Grab dan Gojek mengalami penurunan omzet mencapai 70% akibat banjir. Jumlah taksi online di Jabodetabek mencapai 36.000 kendaraan, jika omzet menurun rata-rata Rp 100 ribu maka kerugian Rp 3.600.000.000.

Sedangkan jumlah ojek online di Jabodetabek mencapai 1.250.000 pengemudi. Jika omzet turun menjadi rata-rata Rp 25 ribu, maka kerugian mencapai Rp 31.250.000.000.

Kerugian diatas belum termasuk kerugian material yang langsung dialami warga terkena banjir; mobil, motor, barang elektronik, sofa, surat-surat berharga dan perabotan rumah tangga yang angkanya juga bisa mencapai ratusan miliar rupiah.

Ini adalah perkiraan, tidak ada data yang pasti. Begitupun luar biasa besar kerugian itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun