5. PP (Polypropylene): salah satu bahan plastik teraman untuk makanan, berbahan kuat, fleksibel, dan digunakan sebagai pencegah kelembaban pada makanan yang dikemas. Dianggap aman untuk penggunaan berulang.
6. PS (Polystyrene): memiliki 2 jenis, yaitu kaku (sebagai wadah makanan) dan lunak . (dikenal dengan sebutah Styrofoam). Jenis ini perlu diawasi penggunaannya, karena bahan kimia yang terkandung mudah berpindah ke makanan dan mencemari lingkungan.
7. Lainnya (Polycarbonate, Melamin): merupakan jenis plastik yang sangat stabil karena tekstur kerasnya
Sebenarnya kode plastik tersebut bukan mutlak menjamin keamanan produk. Yang perlu diperhatikan adalah sertifikasi Food Grade. Sumber1
*
Sementara itu adanya anggapan bahwa produksi sampah plastik Indonesia terbanyak kedua di dunia setelah China perlu dilakukan penelitian kebenarannya.
Seorang peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, Jenna Jambeck, yang membuat asumsi itu. Penelitian yang dinilai tidak memiliki parameter yang jelas itu, sayangnya terlanjur dipercaya oleh banyak kalangan, termasuk lembaga swasta dan juga pemerintahan, baik di dalam dan luar Indonesia.
Menurut peneliti Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) M Reza Cordova  setiap tahunnya manusia menggunakan plastik 78 juta ton. Hanya dua persen diantaranya didaur ulang, sedangkan 32 persen diketahui masuk ekosistem darat yang kemudian masuk ke dalam laut. Sisanya diolah secara bervariasi untuk kebutuhan manusia lagi.
*
Terkait dengan judul: daun pisang kembali naik daun, rupanya hal itu belum berlaku di negeri ini. Namun, beberapa supermarket di Asia telah memperkenalkan cara baru yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik.