Pasang Lampu, Padusan
Di Gorontalo, ada tradisi Tumbilotohe. Yakni menyalakan lampu minyak, atau obor di depan rumah masing-masing. Tradisi ini, dikenal juga di Sulawesi Utara, terutama di daerah Bolaang Mongondow (Bolmong) Raya.
Masyarakat Bolmong menyebutnya "Monuntul" atau kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia kira-kira artinya "Memasang Obor." Malam pemasangan lampu atau obor ini biasanya dilakukan tiga hari terakhir di bulan ramadhan. Â (
Lalu ada tradisi beramai-ramai turun ke sungai, danau, atau pantai, kemudian mandi bersama. Mereka bermaksud membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci.
Tradisi mandi bersama juga dilakukan di Jawa Tengah dengan nama padusan. Di Bolaang Mongodow ada tradisi mandi bersih. Di  Lampung dengan nama ngelop. Warga beramai-ramai ke laut pada sore hari menjelang masuknya Ramadhan. Sumber 3
Serupa nyadran di Jawa, ada tradisi Pungguan warga Kampung Jawa Tondano di Minahasa untuk menyambut bulan suci ramadhan. Tradisi ini digelar oleh masyarakat untuk mengenang para leluhur. Kampung Jawa Tondano sendiri didirikan oleh Kiai Modjo, panglima perang Pangeran Diponegoro yang diasingkan di Minahasa. Â Sumber 4
*
Demikian beberapa saja dari gambaran aneka tradisi jelang dan pada saat Ramadan dari beberapa daerah di tanah air.
Sebelum media massa merambah luas sampai ke pelosok daerah maka aneka tradisi itu menjai penyebar khabar mengenai Ramadan. Kini pengumuman melalui media lebih efektif, tetapi agaknya tradisi masih tetap dilakukan.
Mengetahui dan memahami, disertai upaya menenggang dan bertoleransi, harus terus dipupuk. Mudah-mudahan kebhinnekaan Indonesia (termasuk kebhinnekaan Islam) makin mempererat jalinan persaudaraan antar warga bangsa, bukan justru menjadi pemecah-belah. *** 9 Mei 2019