Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Godaan Sumur, Mengeraskan Bacaan, dan Madu Sumbawa

22 Mei 2018   22:51 Diperbarui: 22 Mei 2018   23:08 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu itu (sekitar tahun 1979) untuk sekali makan dengan lauk sederhana (khas mahasiswa kost) hanya 200 rupiah. Tapi uang sejumlah itu pun saya masih merasa sayang untuk mengeluarkannya. Saya berpikir akan pulang saja nanti dan berbuka di rumah.

Tiba-tiba si teman memberitahu, ada sesama penghuni kost yang baru kembali dari pulang kampung. Kampungnya di Sumbawa, dan bawa oleh-oleh berupa madu. Tidak tanggung-tanggung, satu jerigen isi lima liter. Maka jalan keluar untuk berbuka sudah saya dapat. Saya mengambil setengah gelas, dan dicampur dengan air putih setengah gelas. Lalu aduk sampai tercampur rata. Dan itulah menu saya berbuka hari itu.

Hasilnya luar biasa. Sewaktu shalat Maghrib badan terasa sangat panas. Peluh meleleh, dan kepala jadi berat. Hampir-hampir saya pisan dibuatnya.

Mengetahui apa yang saya alami seusai shalat, si teman tertawa terbahak-bahak. Ia berkomentar: "Itu akibat pelit, dan sekaligus aji mumpung. Rasakan." Ia tahu kemurnian dan kasiat madu Sumbawa. Meminum pun biasanya dengan ukuran sendok makan, bukan gelas. Sampai sekarang saya masih tidak mampu menggambarkan bagaimana dahsyatnya rasa tubuh saya waktu itu.    

*

Demikian tiga hal lucu yang masih menjadi ingatan saya. Ada sebenarnya beberapa yang lain yang juga lucu, tapi itu aib. Dalam agama, bahkan mengumbar aib sendiri pun dosa. Apalagi sengaja mengorek dan menggali aib-cacat dan kesalahan orang lain. Di akhirat kelak Allah akan membalas tindakan itu dengan neraka. Maka jangan lakukan, terlebih untuk sekadar menjadikannya bahan tertawaan. ***22/5/2019

Gambar

Simak THRkompasiana yang lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun