"Mudah-mudahan peristiwa ini diingat Nurjito seumur hidup. Seperti dikatakannya tadi di dalam masjid dengan penuh perasaan kepadaku. . . .!" ucap Indarwin dengan bernada ejekan.
Aku hanya dapat menutup wajah. Kurasa panas wajah ini. Aku sama sekali tidak menduga, ini cara Indarwin untuk memperkenalkanku dengan adiknya yang sangat cantik itu.***19/5/2018
Simak tulisan sebelumnya:
- sahur-pada-keluarga-besar-dehidrasi-dan-kenangan
- takjil-ketika-berburu-dan-berburu
- prioritas-si-awam-pada-ramadan-ini
- cerpen-jelang-ramadan-comblang-dan-isteri-teroris
- siap-tidak-siap-ramadan-menjelang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!