Penetapan 1 Syawal 1437 Hijriah di Noumea, New Caledonia, ternyata tidak berbeda dengan di Indonesia, yaitu hari Rabu tangal 6 Juli 2016 lalu. Wilayah seberang lautan Prancis itu terletak di sebelah timur benua Australia. Untuk itu diaspora Indonesia yang beragama Islam dan bermukim di sekitar Noumea bersama Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta melakukan shalat Idul Fitri berjamaah.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan acara halal bihalal yang diikuti diaspora Indonesia serta warga masyarakat setempat. Berikut catatan tercecer dari kegiatan sholat Ied dan halal bihalal di Noumea.
Kegiatan Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan untuk memperbanyak ibadah dan amaliah. Seperti di belahan dunia lain, selama satu bulan penuh di Noumea diselenggarakan shalat Tarawih berjamaah. Kemudian dilanjutkan acara buka puasa bersama dengan seluruh diaspora Indonesia. Selain itu diselenggarakan pula peringatan Nuzulul Quran. Untuk menyemarakkan suasana Ramadhan, tahun ini Dharma Wanita Persatuan KJRI Noumea menggelar bazaar Ramadhan. Seminggu sekali yaitu setiap Kamis dengan menjual berbagai takjil dan makanan berbuka.
Sholat Idul Fitri 1437 H dan Halal Bihalal merupakan acara puncak rangkaian kegiatan KJRI Noumea di bulan Ramadhan. Shalat sunah berjamaah dua rakaat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah itu diselenggarakan di Aula KJRI Noumea.
Kebersamaan dalam Halal Bihalal
Lebih dari 400 orang diaspora Indonesia dan masyarakat setempat memadati Aula dan halaman KJRI Noumea pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1437H. Tidak hanya masyarakat yang tinggal disekitar Noumea, banyak yang datang dari luar kota. Mereka datang dari Paita, Kone, bahkan terbang dari Kepulauan Lifou.
Selain itu juga hadir anggota Kongres New Caledonia, Konjen Australia beserta staff, Konjen Selandia Baru, Penuntut Umum Pengadilan Tinggi Noumea, anggota Kepolisian Prancis untuk New Caledonia, dan istri Kepala Perwakilan Uni Eropa untuk South Pacific Community (SPC).
Seorang Pengurus Persatuan Umat Muslim Indonesia dan Keturunannya (PUIMIK) kelahiran New Caledonia Tumirah Sargito menyatakan: “Setelah melewati satu bulan berpuasa, hari ini menjadi momen penting. Ini merupakan kesempatan baik untuk berkumpul, baik yang tua maupun muda. Untuk saling memaafkan karena dalam kehidupan sehari-hari atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.”
Terharu, Makanan Enak
Siti Khodijah, yang sudah 14 tahun menetap di Noumea, merasa terharu karena momen lebaran tahun ini harus jauh dari keluarga terutama orang tua. “Namun, dengan Halal bihalal di KJRI Noumea, rasa rindu tanah air dapat terobati setelah bertemu teman-teman dan dapat menikmati makanan Indonesia.”
Sementara itu Konjen Australia Paul Wilson merasa kagum melihat begitu banyaknya masyarakat keturunan Indonesia yang hadir berlebaran. “Sambil menikmati makanan enak khas Indonesia, siapapun pasti betah berlama-lama disini. Saya sampai menambah rendang dua kali.”