Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal di Noumea NC, Catatan Tercecer

13 Juli 2016   13:57 Diperbarui: 13 Juli 2016   14:37 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sebelum Sholat Idul Fitri di Aula KJRI Noumea

Penetapan 1 Syawal 1437 Hijriah di  Noumea, New Caledonia, ternyata tidak berbeda dengan di Indonesia, yaitu hari Rabu tangal 6 Juli 2016 lalu. Wilayah seberang lautan Prancis itu terletak di sebelah timur benua Australia. Untuk itu diaspora Indonesia yang beragama Islam dan bermukim di sekitar Noumea bersama Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta melakukan shalat Idul Fitri berjamaah.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan acara halal bihalal yang diikuti diaspora Indonesia serta warga masyarakat setempat. Berikut catatan tercecer dari kegiatan sholat Ied dan halal bihalal di Noumea.

Kegiatan Ramadhan

Ramadhan menjadi bulan untuk memperbanyak ibadah dan amaliah. Seperti di belahan dunia lain, selama satu bulan penuh di Noumea diselenggarakan shalat Tarawih berjamaah. Kemudian dilanjutkan acara buka puasa bersama dengan seluruh diaspora Indonesia. Selain itu diselenggarakan pula peringatan Nuzulul Quran.  Untuk menyemarakkan suasana Ramadhan, tahun ini Dharma Wanita Persatuan KJRI Noumea menggelar bazaar Ramadhan. Seminggu sekali yaitu setiap Kamis dengan menjual berbagai takjil dan makanan berbuka.

Sholat Idul Fitri 1437 H dan Halal Bihalal merupakan acara puncak rangkaian kegiatan KJRI Noumea di bulan Ramadhan. Shalat sunah berjamaah dua rakaat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah itu diselenggarakan di  Aula KJRI Noumea.

Foto bersama seusai Sholat Idul Fitri 1437 H. di Noumea
Foto bersama seusai Sholat Idul Fitri 1437 H. di Noumea
Bertindak sebagai imam dan khatib Sholat Ied di Noumea yaitu Ustad Said Susilo Achmad Djawawi. Ustad Said menyatakan: “Terdapat dua hal yang membahagiakan dalam Idul Fitri yaitu kembalinya kita dalam keadaan suci, dan kesempatan untuk saling bersilaturahmi dengan sanak saudara. Meskipun demikian, ditekankan agar perayaan Idul Fitri dilakukan dalam kesederhanaan, dan dengan meningkatkan sedekah untuk membantu kaum duafa”. Ketenangan dan kekhidmatan suasana shalat berjamah segera berganti menjadi kemeriahan ketika acara dilanjutkan dengan halal bihalal lintas agama.

Kebersamaan dalam Halal Bihalal

Lebih dari 400 orang diaspora Indonesia dan masyarakat setempat memadati Aula dan halaman KJRI Noumea pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1437H. Tidak hanya masyarakat yang tinggal disekitar Noumea, banyak yang datang dari luar kota. Mereka datang dari Paita, Kone, bahkan terbang dari Kepulauan Lifou.

Selain itu juga hadir anggota Kongres New Caledonia, Konjen Australia beserta staff, Konjen Selandia Baru, Penuntut Umum Pengadilan Tinggi Noumea, anggota Kepolisian Prancis untuk New Caledonia, dan istri Kepala Perwakilan Uni Eropa untuk South Pacific Community (SPC).

Konjen RI Noumea Widyarka (kiri kedua) dan Konjen Australia Paul Wilson (tengah)
Konjen RI Noumea Widyarka (kiri kedua) dan Konjen Australia Paul Wilson (tengah)
Konjen Widyarka Ryananta saat diwawancarai oleh Radio Rythme Bleu dan media NC1ere di sela-sela acara, mengatakan : “Halal bihalal ini tidak hanya milik orang Muslim tetapi sudah menjadi tradisi khas masyarakat Indonesia.” Lebih lanjut disampaikan,  “Banyak anak muda keturunan Indonesia yang selama ini jarang berkumpul sesama diaspora. Namun pada kesempatan tersebut mereka menyempatkan diri untuk ikut berlebaran di KJRI Noumea. Mereka mminta izin atau mengambil cuti karena hari itu hari kerja dan sekolah.”

Seorang Pengurus Persatuan Umat Muslim Indonesia dan Keturunannya (PUIMIK) kelahiran New Caledonia Tumirah Sargito menyatakan: “Setelah melewati satu bulan berpuasa, hari ini menjadi momen penting. Ini merupakan kesempatan baik untuk berkumpul, baik yang tua maupun muda. Untuk saling memaafkan karena dalam kehidupan sehari-hari atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.”

Terharu, Makanan Enak

Siti Khodijah, yang sudah 14 tahun menetap di Noumea, merasa terharu karena momen lebaran tahun ini harus jauh dari keluarga terutama orang tua. “Namun, dengan Halal bihalal di KJRI Noumea, rasa rindu tanah air dapat terobati setelah bertemu teman-teman dan dapat menikmati makanan Indonesia.”

Sementara itu Konjen Australia Paul Wilson merasa kagum melihat begitu banyaknya masyarakat keturunan Indonesia yang hadir berlebaran. “Sambil menikmati makanan enak khas Indonesia, siapapun pasti betah berlama-lama disini. Saya sampai menambah rendang dua kali.”

f-5785e4bb3e23bd3f11ad4a0c.jpg
f-5785e4bb3e23bd3f11ad4a0c.jpg
Acara Halal Bihalal menjadi ajang reuni anggota masyarakat keturunan Indonesia untuk melepas kangen sembari mencicipi makanan Indonesia. Lebaran kali ini, KJRI Noumea sengaja menyajikan nasi uduk Betawi dengan lauk rendang dan ayam goreng lengkuas, dilengkapi soto bangkong Semarang, salad, dan berbagai kue serta jajanan pasar khas Indonesia lainnya.***

Sumber informasi dan foto:

Consulat Général de la République d’Indonésie  Nouméa - 2, Rue Lamartine, Orphelinat

98800 Noumea - Nouvelle-Caledonie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun