Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta yang Menua - Bab VIII – Dua (Tantangan 100 Hari Menulis Novel)

13 Juni 2016   08:20 Diperbarui: 13 Juni 2016   09:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mikropon jurnalis | Sumber gambar : http://teachingintroduction.com

Mendengar indikasi dua orang lelaki-perempuan sebagai pelaku pembakaran, Arjo segera teringat pada keberadaan Olleka dan seorang lelaki yang mungkin saja suaminya, yang terlihat sepintas pada malam itu. Arjo berpikir cepat jangan-jangan mereka berdua pelakunya. Dengan dugaan itu Arjo berbisik kepada Wasi untuk diam-diam meninggalkan ruangan konferensi pers. Wasi mengangguk.

Arjo mencari-cari akal untuk pergi tanpa menimbulkan pertanyaan. Sebab tadi sudah  terlanjur berjanji bersedia untuk diwawancarai. Dengan pura-pura menahan kencing, Arjo melangkah ke toilet pria. Tak lama kemudian diikuti Wasi ke toilet wanita. Toilet berada di belakang ruang konferensi pers, berdekatan dengan pintu keluar. Dengan berpura-pura sedang menerima hubungan telepon Arjo dan Wasi bersamaan keluar toilet lalu keluar pintu ruang konferensi pers. Sesampai di luar ruangan keduanya cepat-cepat menuju mobil, dan kabur dari Mapolres Kota Barat itu. . . . .! (Bersambung)

Kendal, 13 Juni 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun