Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menulis Apa Saja tentang Pak Tjip

21 Mei 2016   23:59 Diperbarui: 11 Juni 2016   14:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata mudah, rutin, murah kiranya merupakan ungkapan apresiatif atas kedermawanan Pak Tjip dalam berbagi, mengupas kisah, menitip tips, cerita instrospeksi, kesan perjalanan, mengungkap suka-duka rumah-tangga dan perjalanan usia lanjut, dan banyak lagi. Kata sederhana itu dmaknai sebagai sikap apa adanya, tidak ingin berpolemik, bersitegang pendapat, dan terlebih beradu klaim kebenaran.

Bukan hanya tulisannya, sosoknya pun penuh kisah tak terduga, yang sedikit demi sedikit diurainya dalam berbagai tulisan penuh semangat berbagi, ‘one day one article’ dan sangat mengedukasi. Dengan bahasa yang spontan, cair, langsung pada pokok masalah, dan selalu disertai dengan contoh kisah  nyata yang dialami dan diketahui.

Sehat, Traveling

Kesehatan itu anugerah tak terhingga. Sehat karena pola dan gaya hidup, namun terutama sehat karena pengetahuan dan pengalaman sehari-hari yang komplit untuk menjauhi semua penyebab datangnya penyakit; penyakit lahir maupun bathin, fisik maupun mental. Intinya, kesehatan harus terus dijaga, dipelajari, dan dipraktekkan dalam setiap jenjang usia. Karena setiap periode umur, dan juga setiap periode waktu tertentu, tantangan untuk mempertahankan kesehatan selalu berbeda, tantangan selalu datang entah dari mana saja.

Dalam kaitan itu betapa panjang pengalaman Pak Tjip mengupas tentang kesehatan dalam tulisannya yang hampir mencapai dua ribu judul itu. Menikmati masa tua dengan banyak perjalanan –darat, laut dan udara- ke berbagai pelosok  di tanah air serta banyak tempat lain di dunia, Pak Tjip yang selalu didampingi Bu Roselina, menunjukkan diri kait-mengait antara ‘sehat untuk traveling’ dan ‘traveling untuk sehat’. Dari tempatnya bermukim kini di Australia, tiba-tia Pak Tjip sudah di Eropa, lalu ke Amerika, dan kemudian ada di pelosok tanah air, sebelum kemudian kembali ke Australia. Ada saja urusannya, urusan keluarga, selain mungkin sekadar berwisata.

Harmonis, Humanis

Menjaga keseimbangan agar sebuah persahabatan harmonis tidak selalu kita sadari arti pentingnya. Begitu banyak aspek dan sisi kehidupan yang harus diperhatikan, dicermati, dan dipelajari agar seseorang –dengan latar belakang pekerjaan dan kehidupan sosial-ekonomi-budaya yang berbeda- memiliki kehidupan yang baik. Seringkali tanpa sadar kita membiarkan hal-hal itu menjadi tidak seimbang, tidak teratur, tidak terdeteksi, dan tidak bermanfaat.

Dengan begitu banyak tantangan maupun kendala untuk menjalani kehidupan yang bermanfaat maka sasaran pertama dan utama bagi tiap orang, termasuk juga keluarganya, yaitu menjaga keharmonisan. Harmonis dalam keluarga, di tengah masyarakat, di lingkungan pekerjaan, lingkungan agama, hingga ke lingkungan lebih besar yaitu dalam berbangsa dan bernegara.

Meski bukan berarti tiak pernah punya persolan pelik dan bahkan rumit, Pak Tjip mendasari setiap langkah dan pikirnya dengan menjaga keharmonisan yang merupakan ciri mendasar sifat manusia, dengan pendekatan seorang humanis maka setiap langkahnya dirasakan merupakan pengejawantahan sifat ketuhanan dari agama yang dianutnya.

Merawat, Berkaca

Kita sering menemukan ungkapan orang tentang betapa mudahnya membangun dan membuat sesuatu, memiliki sesuatu, dan meraih predikat sesuatu; namun soal merawatnya kita lemah. Itulah yang justru sejak muda sudah disadari oleh Pak Tjip tentang perlunya merawat kesehatan tubuh, ingatan, pergaulan, dan lainnya. Mengenai merawat kesehatan ini  tentu dengan dukungan isteri tercintalah beliau tetap gagah hingga sekarang. Namun terkait dengan diri sendiri kemampuan untuk mengidentifikasi persoalan diri itu tidak lepas dari kegemaran dan kebiasaan untuk berkaca diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun