Orang di seberang sana belum sempat berkata sesuatu lagi, ponsel Arjo sudah dimatikan. Ia bisa bernafas lega untuk malam ini. Tinggal memikirkan bagaimana besok, dan hanya doa yang bisa dilakukan agar besok baik-baik saja. Namun tiba-tiba ia berpikir lagi, menyadari hal lain, kenapa harus menjadi pengecut? Bukankah itu berarti pula takut kepada mahluk?
(Bersambung)
Bandung, 3 Mei 2016
Cerita sebelumnya : bab-v-satu, Â bab-iv-empat. Â bab-iv-tiga
Sumber gambar : pengeras-suara-di-masjid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H