Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta, menyatakan, keberadaan diaspora Indonesia (termasuk orang-orang Jawa generasi ketiga) merupakan bukti warisan sejarah bangsa Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
Keturunan
Terdapat tiga kategori masyarakat Indonesia dan keturunannya yang tinggal di NC yaitu golongan niaouli (keturunan pertama, kedua orangtua dari Jawa), wong baleh (orang-orang yang kembali), dan wong jukuan (bawaan keluarga yang lahir di Indonesia).
Sebagai kuli kontrak para ibu hanya mendapatkan waktu istirahat tiga hari setelah melahirkan. Ketika mulai bekerja pada hari keempat setelah melahirkan, si bayi dibalut kain batik dan diletakkan di bawah pohon niaouli saat orang tuanya bekerja. Keturunan pertama ini masih menggunakan bahasa Jawa ngoko di rumah dan Bahasa Perancis sebagai bahasa resmi di luar rumah.
Tercatat pada 1952 dan 1954-1955 terjadi kepulangan massal orang-orang Jawa dan hanya tinggal 2.000 orang yang menetap di NC, padahal pada akhir 1939-1940 terdapat 20.000 orang keturunan Jawa. Tapi ternyata di sana mereka sulit untuk hidup sehingga kembali lagi ke New Caledonia.
Sedangkan "wong jukuan" artinya adalah bawaan keluarga atau mereka yang lahir di Indonesia namun dibawa ke NC oleh orang Indonesia yang tinggal di NC.
Penutup
Ungkapan lama ‘mangan ora mangan kumpul’ (makan atau tidak makan yang penting berkumpul) bagi orang Jawa sejatinya sudah sejak lama tidak sepenuhnya dipraktekkan dengan baik. Kondisi sosial-ekonomi, politik, dan mungkin juga semata karena keterpaksaan, mereka merantau ke berbagai pulau, bahkan ke negeri orang.
Lepas dari berbagai sisi negatif yang tentu ada, keberanian dan kenekatan mereka pergi dari tanah Jawa seabad silam -dan kemudian pada beberapa periode berikutnya- tentulah dapat disebut sebuah perjuangan. Terlebih bila kini kehidupan sosial-ekonomi maupun pendidikan anak-cucu bahkan cicit mereka menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan sanak-saudara lain yang bertahan di Pulau Jawa.
Buah renungan itulah kiranya yang menjadikan peringatan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia hari ini pantas diingat dan terlebih juga dirayakan oleh diaspora Indonesia di sana maupun sanak-saudara mereka di tanah air.
Bandung, 16 Februari 2016