Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Merampok Diri Sendiri, Drama yang Gagal

27 Januari 2016   12:12 Diperbarui: 29 Januari 2016   21:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutup

Pokok persoalannya boleh jadi sekadar hobi yang salah, yaitu kegemaran pada dugem, lalu berteman sesama penyuka dugem. Perlu uang banyak maka rencana tindak kriminal pun dibuat. Kemudian berakhir di kantor bahkan di balik jeruji besi Polisi. Soal kedua pada rayuan tumpukan uang yang membuat orang hilang akal, berani menempuh jalan sesat/salah dan konyol.

Dengan berbagai cara dan teknik interogasi maka Polisi tidak sulit mengendus ada-tidaknya motif kriminal. Meski terkait dengan hukum dan keadilan  sering juga terjadi salah tangkap, pengadilan sesat, dan hal lain serupa itu. Hingga suatu ketika para penegak hukum itu ganti menjadi pesakitan dan menjadi obyek interogasi.

Tulisan ini hanya ingin menggarisbawahi hal sederhana saja: jangan men-zalimi diri sendiri, apapun dan bagaimanapun bentuk serta caranya. Jika kia melakukannya maka bersiap-siaplah menghadapi bukan hanya pengadilan dunia tetapi juga pengadilan akhirat : didatangkan anggota tubuh sebagai saksi, diputar ulang setiap detil kejadian yang berlangsung, dan didatangkan saksi-saksi malaikat pencatat amal.

Itu saja nasehat pada diri sendiri. Terimakasih untuk yang terlanjur ikut menyimak.  Mudah-mudahan mendapatkan pesan penting di sini: jangan men-zalimi diri sendiri! Sebab itu berarti pula tidak men-zalimi orang lain, mahluk lain, bahkan juga lingkungan alam ini.

Bandung, 27 Januari 2016

Sumber gambar: di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun