Kita bermakmum dalam sujud, dan mengeja
kebeningan hati!
Cibaduyut, Agustus 1997
---
Kehidupan, Pensiun
Kini mengenai kehidupan secara umum. Soal kehidupan, saya sudah menuliskannya jauh waktu lalu, betapa tahun demi tahun yang berjalan menjadi penuh misteri. Banyak persoalan tumpang-tindah di dalamnya, tak beraturan dan tidak bisa ditebak kenapa dan mau kemana. Kegagalan dan keberhasilan, suka dan duka, perilaku salah dan benar, silih berganti.Â
Setiap kita maunya mendapatkan anugerah dan rezeki, pendeknya kekayaan-kebhagiaan dan kesuksesan. Pada saat yang sama lupa bahwa kesehatan, panjang umur, kebersamaan dengan isteri dan anak-cucu, serta terbebas dari berbagai permasalahan hidup, tak lain juga merupakan anugerah, juga nerupakan rezeki. Kadang kita abai untuk menyukurinya.Â
Di tengah pergulatan meraih keutamaan dan kesejatian hidup itu sering tanpa disadari waktu telah usai, jatah umur telah habis. Berapa banyak teman yang berangkat mendahului, ada sejumlah sahabat yang sudah dipensiun dari kehidupan sebelum masa pensiun dari pekerjaannya diambil. Begini bunyi puisi itu:
---
Kehidupan
Alangkah bising