Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penari Jalanan

2 Agustus 2015   00:34 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:56 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1/

Meski kusut tidak juga lembut apalagi gemulai

Tapi tarianmu melembutkan hatiku

Saat terik menghardik, jalanan siap menerkam

 

Engkau melenggang riang mencandai siang

Tarikan di kulit dan raut wajahmu digurat renta

Meski greget dan katup bibir keras, sulit berpura

 

Musikmu aneka suara bising derit rem dan mesin

Lengking klakson, derum knalpot, juga galak makian

Tumpukan emosi untukmu, hantaman macet dan gerah

 

2/

Engkaukah si penari itu, baru kusadari

Yang merentang siang dari simpang ke simpang

Kusimpan haru melihatmu meniti hari berbekal bimbang

 

Punggungmu kebal untuk semua beban berkarat

Di atas aspal meleleh yang menampung jutaan keluh

Keindahanmu tak dihirau sesiapa, selain nurani merapuh

 

Kerling mata, sudut senyuman, dan derasnya keringatmu

Menarikan lipatan perasaan gamang didera kalah

Sendirian di tengah kota melaju dan terus menari kaku

 

3/

Di atas roda berjari-jari, di sadel berbalut kain lusuh

Tubuhmu kusam menggeliat, melompat, dan menukik

Tangan-kakimu menggebah, nafas sesak, mengayuh jauh

 

Tidak juga lembut apalagi gemulai, sesekali bahkan keliru

Tapi tarianmu melembutkan hatiku, meski apalah aku

Kini tarianmu makin tersisih, orang tak peduli tak bersimpati

 

Tidak ada lagi panggung bagimu selain arena kosong

Semua cerita duka menjadi rongsok untuk didaur ulang

Juga nasib dan jiwamu, kejarlah panggung lain atau pulang!

Bandung, 13 April – 2 Agustus  2015

---

Sumber gambar: http://chaartz13.deviantart.com/art/becak-en-lampu-jogja-68988203

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun