Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Prajurit Tua yang Tersesat di Belantara Kota

2 Juli 2015   13:12 Diperbarui: 2 Juli 2015   13:19 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sisa ucapannya hanya dapat didengar oleh telinganya sendiri. “Ah, andai saja seorang musuh itu dapat kutangkap dan kukuliti untuk kuambil isi kepalanya. Tak mungkin aku kembali jatuh ke penjara ini. Sudah begitu lama dirampoknya ingatanku, dan kekejaman itu menjadikanku tidak dikenali sebagai prajurit yang dulu –dulu sekali- sangat dihormati, dielu-elukan karena perjuangan gagah-berani, penuh pengabdian dan pengorbanan. Kini aku harus ikhlas kembali menjadi sekedar patung mati penghias desa terpencil ini!”

Bandung, 25 Mei – 2 Juli 2015

***

Sumber gambar : http://vva.org/blog/?p=562

***

Simak juga puisi/opini sebelumnya:

  1. Jangan Salah Memilih, Renungan Ramadhan
  2. Nasehat, saling Menasehat, dan Kelembutan Hati
  3. Jelang Lebaran, Cerita Tiga Bocah
  4. Dari Kenangan, Pulang, hingga Hutan Pinus
  5. Menyesali Kesia-siaan Masa Lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun