tapi gengam tanganmu erat, begitupun senyum
terlebih hati kita, entah terbang kemana mengembara
Yang lalu masih bersisa kini, kataku sendiri
sebab engkau telah berjalan mendahului
pada awan kamu menitip isyarat suka, pada rintik hujan
kamu teteskan air mata duka, pada debu, pada kelam malam
Aku bersungguh belajar memahamimu, tiap detik merambat
aku ingin berbagi padamu, sebelum kelak terbujur kaku!
Bandung, 22 September 2014
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!