Masih ada kesempatan untuk melakukan editing, dan itu menjadi pekerjaan paling menantang tapi sekaligus paling menyenangkan.
Terkadang, saya sendiri terheran-heran dengan kata demi kata yang muncul saat tanpa perlu alasan apapun, saya terus menuliskan ide/gagasan apa saja yang ada di kepala dan bersliweran di otak saya.
Saya juga tidak risaukan apakah tulisan saya disukai pembaca atau tidak, baik atau buruk, sebab yang saya ingat adalah, "Menuliskan --pada tahap awal-- dengan hati. Setelah itu perbaiki tulisan anda dengan pikiran. Kunci pertama dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa saja yang Anda rasakan." (William Forrester, dalam film "Dinding Forrester", dikutip dari buku "Menulis Dengan Emosi," karya Carmel Bird, Kaifa, 2001).
Nah, jadi ketahuan rahasianya mengapa sering terjadi tulisan tak pernah jadi sebab kita selalu berkeinginan langsung baik tanpa proses perbaikan dan latihan terus menerus.
Dan Ramadhan kali ini, peningkatan skill menulis inilah yang terus saya gali, bagaimana dengan Anda?
Jogja, 15 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H