Mohon tunggu...
SUGITO
SUGITO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMB, NIM (55521120038) Dosen Prof. Dr, Apollo. M.Si.,Ak

Pendidikan Terakhir S1 Mahasiswa Profesi Konsultan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 14_Satire Surga Pajak (Tax Havens)

21 Juni 2023   02:05 Diperbarui: 21 Juni 2023   02:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Satire Surga Pajak

Menjadi daya tarik orang kaya untuk melakukan dengan alasan sifat dasarnya tertutup.

Melalui surga pajak akan lebih mudah dalam tujuan menghindari membayar pajak.

Surga pajak telah di manfaatkan bagi perusahaan multinasional, individu kaya, pemimpin korup.

Surga pajak.

Negara suaka pajak menerapkan pajak rendah dengan para penikmat surga tidak hanya orang kaya dan berkuasa.

Melainkan perusahaan multinasional sebagai salah satu penikmat terbanyak.

Surga yang sengaja di buat untuk menyembunyikan kekayaan dengan leluasa.

Surga Pajak,

Skandal berita Panama Papers di ibaratkan seperti gunung es.

Melalui ini perusahaan cangkang yang terindikasi sebagai penggelapan pajak.

Pemilik perusahaan cangkang tersebut tidak wajib menjelaskan asal-usul hartanya.

Surga Pajak,

Penerimaan pajak yang seharusnya di terima ke Negara dimana perusahaan tersebut beroperasi.

Justru takdir berkata lain, sengaja di parkir ke wilayah dengan rendah pajak.

Alih-alih dengan membuat kantor pusat dan kantor cabang utama dari perusahaan beroperasi.

Surga Pajak.

Perusahaan cangkang bisa dikendalikan melalui nominee teman dekatnya.

Dengan dalih membuat perusahaan cangkang di negara bebas pajak.

Melalui perusahaan cangkangnya, orang kaya bisa bertindak bebas membeli properti di sana.

Surga Pajak.

Dimana muncul kemauan, di sana ada jalan untuk memanfaatkan nya.

Terlalu mudahnya bagi orang kaya melakukan tindakan mengemplang pajak.

Dengan akses yang di punya, harta, kekuasaan mampu menyembunyikan harta dari negara asal nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun