Sehingga dalam penentuan materialitas dan materialitas pelaksanaan di peruntukan pada laporan keuangan secara keseluruhan serta tingkat asersi.
Materialitas pelaksanaan diartikan jika jumlah yang ditetapkan dari auditor tersebut kurang dari materialitas maka tingkat untuk mengurangi risiko deteksi ke tingkat yang lebih rendah bisa diterima.
Revisi saat audit berlangsung dilakukan oleh Auditor perlu melakukan revisi materialitas pda laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat materialitas atau level untuk golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu) didalam peristiwa/kejadian dalam periode audit berjalan diketahui timbul informasi yang akan mengakibatkan auditor guna menentukan jumlah (atau banyaknya) yang berbeda pada awalnya.
Jawaban Soal 3.
Nilai negative risiko yang perlu dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat pengendalian intern klien yang lemah ialah sebesar 12.
SA 330 (Revisi 2021): Dimana Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. Standar Audit (SA) 330 mengatur terkait dengan tanggung jawab auditor guna mendesain dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 (Revisi 2021) dalam suatu audit atas laporan keuangan.
Identifikasi risiko dalam tingkat asersi dilaksanakan disaat sebelum mempertimbangkan pengendalian apa pun. Apabila risiko salah saji material tersebut teridentifikasi, maka asersi yang terkait dengannya dikenal sebagai 'asersi yang relevan' dan golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan (COTABD) yang bersangkutan dikenal sebagai 'golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan yang signifikan. Maka dalam risiko ini, auditor selanjutnya melaksanakan  penilaian secara terpisah atas risiko bawaan dan risiko pengendalian.  Dimana risiko inheren tersebut dinilai dengan mengacu pada faktor risiko inheren dengan peristiwa atau kondisi yang memengaruhi kerentanan resiko terhadap salah saji pada asersi dan mencakup kompleksitas, subjektivitas, perubahan, ketidakpastian, dan kerentanan resiko terhadap salah saji karena bias manajemen atau kecurangan.
Risiko pengendalian biasanya dinilai maksimal kecuali apabila auditor memiliki rencana dalam menguji efektivitas operasi pengendalian.
Selanjutnya auditor bisa menentukan risiko mana yang termasuk risiko 'signifikan', yang termasuk 'risiko salah saji material lainnya' dan mana yang termasuk 'risiko di mana prosedur substantif saja tidak akan memperoleh bukti yang cukup dan akurat serta merancang dan melakukan respons yang tepat sesuai dengan SA 330 .
Diakui ISA jika dengan identifikasi dan penilaian risiko termasuk  proses yang berulang dan dinamis. walaupun tanpa menentukan urutan prosedur yang perlu dilaksanakan, yang terutama yakni  dilaksakannya semua prosedur yang telah ditentukan.