Mohon tunggu...
SUGITO
SUGITO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMB, NIM (55521120038) Dosen Prof. Dr, Apollo. M.Si.,Ak

Pendidikan Terakhir S1 Mahasiswa Profesi Konsultan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 13_ Proses Pemeriksaan Sektor Usaha Perkebunan Sawit

16 Juni 2023   04:33 Diperbarui: 16 Juni 2023   04:44 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Soal Kuis 13 Pemeriksaan Pajak

Jawaban Soal 1.

Pada perhitungan dengan menggunakan rumus Sample Size Cochran, yang perlu diperhatikan ialah Sudaj diiketahuinyan jumlah proporsi populasi (p) supaya bisa menghitung jumlah sampel yang diperlukan. Akan tetapi transaksi klien PT Pandawa Korawa tidak diketahui  jumlah popolasi nya belum diketahui berapa nilai nya sehingga transaksi ini mengalami kesulitasn untuk mengasumsikan jumlah proporsi populasi tersebut.

Terkait dengan belum diketahui nya jumlah popolasi maka peneliti memerukan pendekatan perkiraan yang sudah umum digunakan nilai proporsi populasi yang paling konservatif, yaitu 0.5. sehingga penggunakan nilai 0.5, peneliti akan lebih mudah menemukan jumlah sampel yang paling besar, sehingga memastikan keakuratan yang memadai.

Sebagai contoh perhitungan menentukan jumlah sampling dengan Rumus Sample Size Cochran apabila sebelumnya mengunakan nilai proporsi populasi 0.5 (P) , tingkat kepercayaan 95% (Z = 1.96) dan tingkat kesalahan sebesar 5% (M = 0.05). Maka penggunaan nilai proporsi populasi 0.5, peneliti dapat memasukan nya kedalam rumus :

Dokpri : jawaban Soal 1 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 1 Pemeriksaan pajak kuis 13

Sehingga jumlah popolasi pada transaksi kliennya PT Pandawa Korawa tidak diketahui (Cochran's Sample Size Formula) tersebut berjumlah 384 sampel.

Dokpri : jawaban Soal 2 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 2 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban Soal 2.

Nilai materialitas pertimbangan auditor diatas dari Persamaan math 2: SA 320 adalah: Log 3 (27) + log 4 (16) adalah sebesar 5.

SA 320 (Revisi 2021): Berdasarkan Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam menerapkan konsep materialitas pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Tujuan auditor ialah  menerapkan konsep materialitas secara tepat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit. Auditor harus menetapkan materialitas pelaksanaan untuk menilai risiko kesalahan penyajian material dan menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan.

Sehingga dalam penentuan materialitas dan materialitas pelaksanaan di peruntukan pada laporan keuangan secara keseluruhan serta tingkat asersi.

Materialitas pelaksanaan diartikan jika jumlah yang ditetapkan dari auditor tersebut kurang dari materialitas maka tingkat untuk mengurangi risiko deteksi ke tingkat yang lebih rendah bisa diterima.

Revisi saat audit berlangsung dilakukan oleh Auditor perlu melakukan revisi materialitas pda laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat materialitas atau level untuk golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu) didalam peristiwa/kejadian dalam periode audit berjalan diketahui timbul informasi yang akan mengakibatkan auditor guna menentukan jumlah (atau banyaknya) yang berbeda pada awalnya.

Dokpri : jawaban Soal 3 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 3 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban Soal 3.

Nilai negative risiko yang perlu dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat pengendalian intern klien yang lemah ialah sebesar 12.

SA 330 (Revisi 2021): Dimana Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. Standar Audit (SA) 330 mengatur terkait dengan tanggung jawab auditor guna mendesain dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 (Revisi 2021) dalam suatu audit atas laporan keuangan.

Identifikasi risiko dalam tingkat asersi dilaksanakan disaat sebelum mempertimbangkan pengendalian apa pun. Apabila risiko salah saji material tersebut teridentifikasi, maka asersi yang terkait dengannya dikenal sebagai 'asersi yang relevan' dan golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan (COTABD) yang bersangkutan dikenal sebagai 'golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan yang signifikan. Maka dalam risiko ini, auditor selanjutnya melaksanakan  penilaian secara terpisah atas risiko bawaan dan risiko pengendalian.  Dimana risiko inheren tersebut dinilai dengan mengacu pada faktor risiko inheren dengan peristiwa atau kondisi yang memengaruhi kerentanan resiko terhadap salah saji pada asersi dan mencakup kompleksitas, subjektivitas, perubahan, ketidakpastian, dan kerentanan resiko terhadap salah saji karena bias manajemen atau kecurangan.

Risiko pengendalian biasanya dinilai maksimal kecuali apabila auditor memiliki rencana dalam menguji efektivitas operasi pengendalian.

Selanjutnya auditor bisa menentukan risiko mana yang termasuk risiko 'signifikan', yang termasuk 'risiko salah saji material lainnya' dan mana yang termasuk 'risiko di mana prosedur substantif saja tidak akan memperoleh bukti yang cukup dan akurat serta merancang dan melakukan respons yang tepat sesuai dengan SA 330 .

Diakui ISA jika dengan identifikasi dan penilaian risiko termasuk  proses yang berulang dan dinamis. walaupun tanpa menentukan urutan prosedur yang perlu dilaksanakan, yang terutama yakni  dilaksakannya semua prosedur yang telah ditentukan.

Terkait dengan skeptisisme pun diakui berperan sentral pada proses audit dan ISA menyoroti keharusan melaksanakan  skeptisisme yang tepat.

Dokpri : jawaban Soal 4 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 4 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban Soal  4.

Sehingga dari hasil tersebut merupakan  nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Pandawa Korawa ialah  sebesar 34.

SA 450 (Revisi 2021) mengatur terkait dengan pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang teridentifikasi dalam periode proses Audit. Standar Audit SA 450 ini mengatur terkait dengan tanggung jawab bagi auditor dalam mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi saat audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, apabila ada, terhadap laporan keuangan.Tujuan auditor yakni guna mengevaluasi meliputi :

  • Dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit
  • Dampak kesalahan penyajian yang tidak terkoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.

Dokpri : jawaban Soal 5 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 5 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban soal 5.

SA 501 (Revisi 2021) mengatur terkait dengan bukti audit dimana Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan: Standar Audit SA 501   ini mengatur tentang pertimbangan spesifik oleh auditor dalam mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), SA 500 (Revisi 2021), dan SA lainnya yang relevan, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan keuangan.

Tujuan dari seorang auditor yakni perhal memcari bukti audit yang cukup dan tepat berkaitan dengan :

  • Eksistensi dan kondisi dari persediaan
  • Mendapatkan kelengkapan informasi terkait dengan litigasi dan klaim yang melibatkan entitas perusahaan.
  • Memperoleh prosedur penyajian dan pengungkapan informasi segmen yang sesuai pada kerangka pelaporan keuangan berlaku.

Dokpri : jawaban Soal 6 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 6 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban Soal 6

sehingga diperoleh besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP ialah sebesar 300

SA 505 (Revisi 2021) terkait dengan Konfirmasi Eksternal, Standar Audit 505 ini mengatur tentang penggunaan prosedur konfirmasi eksternal bagi auditor dalam mendapatkan bukti-bukti audit sesuai dengan ketentuan SA 330 (Revisi 2021) dan SA 500 (Revisi 2021). dimana Tujuan dari auditor sendiri, ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, ialah dengan mendesain dan menjalankan prosedur tersebut guna mendapatkan bukti-bukti audit yang relevan dan andal. sehingga ketika prosedur konfirmasi eksternal diterapkan, auditor perlu tetap menjaga pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, meliputi:

  • Penentuan dari auditor terkat dengan permintaan informasi yang akan dikonfirmasi atau diminta
  • Penentuan  pihak  mana yang tepat untuk dikonfirmasi
  • Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk penentuan dari auditor  apakah permintaan telah ditunjukan secara tepat dan berisi informasi jawaban guna dikirimkan secara langsung kepada auditor.
  • Pengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika diperlukan, kepada pihak yang dikonfirmasi.

Dokpri : jawaban Soal 7 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 7 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban soal 7

Sehingga nilai terkecil dalam estimasi akuntansi diatas ialah untuk estimasi  (93/105).

Dokpri : jawaban Soal 8 Pemeriksaan pajak kuis 13
Dokpri : jawaban Soal 8 Pemeriksaan pajak kuis 13

Jawaban Soal 8

Dari persamaan diatas merupakan persamaan konvergen dan divergen yang berati jika konsep yang diterapkan pada permsamaan matematika berguna dalam pengilustrasian terhadap perilaku deret atau rangkaian bilangan.

Konvergen diartikan sebagai suatu deret yang apabila diikatakan konvergen apabila jumlah tak terhingga dari suku-suku deret tersebut mendekati suatu nilai tetap yang disebut limit deret Sedangkan divergen diartikan sebagai Suatu deretyang apabila dikatakan divergen apabila jumlah tak terhingga dari suku-suku deret tersebut tidak mendekati suatu nilai tetap atau tidak ada limit yang terdefinisi.  Sehingga kesimpulannya dari persamaan diatas ialah berkaitan dengan persamaan konvergen dan divergen dianggap sebagai alat penting yang digunakan pada proses analisis deret dan rangkaian bilangan yang bertujuan menentukan apakah suatu deret memiliki limit yang terdefinisi atau tidak.

Jika dalam kontek ini ialah dengan bukti audit yang didapatkan auditor dari PT Pandawa Kurawa tersebut, apakah terdapat ketidakpastian material terkait dengan peristiwa ataupun kondisi yang menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas PT Pandawa Kurawa dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.

SA 570 (Revisi 2021) terkait dengan Kelangsungan Usaha (Going Concern). Standar Audit 570 ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam proses audit atas laporan keuangan yang berkaitan pada kelangsungan usaha dan implikasinya terhadap laporan auditor.

Tujuan auditor dalam SA 570 ini ialah berkaitan dengan

  • Diperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai, dan  menyimpulkan jika, ketepatan penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha dari manajemen klien dalam penyusunan laporan keuangan;
  •  Penyimpulan, hal ini tentunya berkaitan dengan bukti audit yang didapatkan, apakah terdapat suatu ketidakpastian material perihal dengan peristiwa atau kondisi yang bisa menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.

Jawaban Soal 9

Soal 9 

Pertanyaan 9: Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa, maka

tentukanlah dikaitkan dengan Opini audit mana yang akan dilakukan oleh KAP Meruya Illir,

dan Rekan: berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan:

  • SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
  • SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen
  • SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen
  • SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen

berdasarkan data data yang diperoleh KAP Meruya Illir, dan Rekan dari PT. Pandawa Kurawa selama proses audir berlangsung berupa persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa ini, maka pihak nya memberikan opini sebagai berikut :

1.  Terkait dengan prosedur audit SA 700 (Revisi 2021) yang menyebitkan jika akhir periode dsari proses audit harus menyimpulkan hasilnya berupa opini terhadap penyajian laporan keuangan  dari PT. Pandawa Kurawa . Tentunya Pihak KAP Meruya Illir harus menilai apakah laporan keuangan tersebut dari PT Pandawa Kurawa yang telah disajikan secara wajar berdasarkan pada prinsip akuntansi yang berlaku umum, seta dari segi pengungkapannya telah cukup dan tidak salah saji secara material.

2. Terkait dengan prosedur audit SA 701 (2021) yang mana auditor harus memberikan prosedur arahan terkait dengan beberapa penjelasan penjelasan yang telah tersaji di laporan keuangan dan yang pastinya auditor  memastikan jika penyajian  laporan keuangan perusahaan PT Pandawa kurawa disajikan dengan kejelasan kejelasan dari transaksi yang memadai  berkaitan dengan penjelasan hal-hal yang signifikan, meliputi didalamnya berupa kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh PT Pandawa dan kurawa telah relevan dari segi estimasi nya.

3. Terkait dengan prosedur audit SA 705 (Revisi 2021) yang mana hal ini berkaitan pada penjelasan penjelasan dari penyajian laporan auditor independen. Dengan begtu Auditor akan memberikan penjelasan yang memadai pada laporan auditor independen prihal tanggung jawab auditor serta ruang lingkup proses audit itu sendiri sehingga auditor akan memastikan jika laporan auditor independen perusahaan pandawa kurawa telah mengandungg penjelasan penjelasan yang dubutuhkan dan relevan berdsarkan pada persyaratan SA 705.

4. Terkait dengan prosedur audit Standar Audit 706 (SA 706) berkaitan kelengkapan terhadap rangkuman narasi narasi perihal penyajian laporan keuangan. Sehingga perlunnya sebiah review mengenai rangkuman keuangan tersebut  sudah mengandung sukup informasi yang valid dam konsisten tidak berubah ubah. Jika ditemukan informasi yang konsisten  dari PT pandawa Kurawa terhadap rangkuman laporan keuangan maka  auditor pun  akan memberikan pendapat yang memadai sesuai dengan persyaratan SA 706.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun