Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19: Di Balik Musibah Selalu Ada Berkah

24 April 2020   11:04 Diperbarui: 24 April 2020   11:20 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rama Mudji Sutrisno yang memublikasikan "You Can Help", meskipun mengaku bukan tulisannya sendiri, mengungkapkan betapa dahsyatnya kekuatan pikiran itu, yang bahkan dapat diungkapkan sebagai "presiden".

"Anda tidak perlu menjadi Presiden RI untuk membantu perjuangan bangsa melawan wabah covid-19. Anda bahkan tidak perlu menjadi Tuhan untuk menunjukkan kuasa pada alam semesta raya ini agar bebas dari wabah covid-19. Anda cukup menjadi diri sendiri. Sebab Anda adalah Presiden bagi seluruh sel-sel dalam diri Anda. JIWA Anda adalah percikan Tuhan di semesta kecil tubuh ini. Kuasa terbesar itu sedang ada bersama Anda saat ini. Itulah kuasa pikiran. Berkah keajaiban dari semesta ini.

Anda bisa membantu negeri, bisa membantu dunia dengan kuasa ajaib pikiran itu. Tapi jadilah Presiden bagi pikiran Anda. Perintahkan pikiran Anda untuk tetap tenang dan waspada. Perintahkan pikiran Anda agar Menteri Komunikasi (bibir) tidak mengeluarkan kata-kata yang negatif, berisi ketakutan, kecemasan dan ketiadaan harapan. Gunakan pikiran Anda untuk mengalirkan kuasa doa kesembuhan dan keselamatan bagi negeri dan dunia. Jika seluruh bangsa melantunkan doa positif dan kebaikan bagi negeri, maka semua akan mudah berlalu. Gunakan pikiran ajaib kita untuk melakukan tindakan sederhana: mengikuti arahan pemerintah dengan disiplin. Itu saja. Gunakan kekuatan pikiran Anda untuk membayangkan hal-hal baik akan dan terjadi di negeri ini, di bumi ini..."

Musibah Corona juga memberikan hikmah kepada kita berupa pelajaran kehidupan yang semakin meningkatkan kualitas kemanusiaan kita. Semangat gotong royong yang menjadi warisan budaya leluhur kita terbukti menjadi kekuatan luar biasa yang mampu membantu menangkal musibah. Kepedulian terhadap sesama, belarasa, saling berbagi meski dalam kesesakan,  saling meneguhkan dan saling mendoakan dapat kita temukan dalam musibah saat-saat kita merenungkannya dalam keheningan.

Seorang teman lama yang rajin mengirimi kisah-kisah dan nasihat-nasihat bijak via imel, suatu saat mengirimkan kisah yang berkaitan dengan musibah. Saya tidak tahu sumbernya dari mana, tetapi dia kirimkan dalam bahasa Inggris, yang kemudian saya racik sendiri dalam bahasa versi saya.

"ALLAH ingin menggunakan musibah atau masalah untuk kebaikan dalam hidup kita. SSemangat gotong royong yang selama ini menjadi eringkali kita bereaksi dengan bodoh dan membenci masalah atau musibah itu, alih-alih berhenti  dan berpikir sejenak untuk mempertimbangkan manfaat apa yang mungkin dapat kita petik dari musibah itu.  Berikut adalah lima cara yang ingin Tuhan gunakan untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

ALLAH  menggunakan masalah untuk menggerakkan kita. Terkadang Allah harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita bergerak. Masalah sering memotivasi kita untuk berubah. Terkadang diperlukan situasi yang menyakitkan, seperti  ditolak, dilecehkan, dihina, difitnah, dsb. untuk membuat kita mengubah cara hidup kita.

ALLAH menggunakan masalah untuk lebih memahami siapa sesungguhnya diri kita. Kita ini seperti teh celup. Jika ingin tahu apa yang ada di dalamnya, taruh saja ke dalam gelas yang berisi air panas.  Allah menguji iman kita dengan suatu masalah. Apa yang diungkapkan masalah tentang kita? Ketika kita memiliki banyak masalah, kita seharusnya penuh sukacita, karena kita tahu bahwa masalah ini menguji iman, dan membuat kita harus sabar.

ALLAH menggunakan masalah untuk memperbaiki diri kita. Beberapa pelajaran dapat kita petik dari rasa sakit dan kegagalan. Orang tua mengajarkan kepada kita, jangan menyentuh kompor yang panas itu, tetapi kita bahkan belajar pada saat kita dibakar dalam nyala api, yang akhirnya kita memahami nilai dari sesuatu. Kita baru mampu belajar nilai sesuatu setelah kita kehilangan. Kita paham betapa berharganya nilai uang, kesehatan, hubungan, setelah kita kehilangan hal-hal itu. Itu hal terbaik yang bisa terjadi pada kita, karena itu mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan hukum alam.

ALLAH menggunakan masalah untuk melindungi kita. Suatu masalah bisa menjadi berkah tersembunyi, rahmat terselubung, anugerah terselip,  jika hal itu dapat mencegah kita  dari kerugian oleh sesuatu yang lebih serius. Tahun lalu seorang teman dipecat karena menolak melakukan sesuatu yang tidak etis yang diminta oleh bosnya. Penganggurannya adalah masalah -- tetapi hal itu menyelamatkannya dari terpidana dan dikirim ke penjara setahun kemudian ketika tindakan manajemen yang melanggar hukum akhirnya ditemukan. 

Orang lain bermaksud menyakiti kita, tetapi Tuhan bermaksud untuk kebaikan kita. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, mungkin itu "tanda asap" bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negatif, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut. Ada rencana Tuhan yang terindah di balik kejadian dan musibah yang kita alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun