masih juga kau jadi saksi darah dan air
yang mengalir dari lambung oleh tombak yang beraksi
6.
anak sungai dari matamu tak kunjung
berakhir mengalir menelusuri lorong-lorong sepi
saat kau terima tubuh lunglai yang telah menjadi
jasad tak bernyawa oleh kepongahan ambisi
angkara murka yang meracuni dunia
o legitnya dukalara
o manisnya derita
o indahnya bahagia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!