Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bulan Kemerdekaan RTC] Indonesia Emas

18 Agustus 2016   00:37 Diperbarui: 18 Agustus 2016   01:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: sesawi.net

Mempersembahkan korban penyangkalan diri

Demi bahagia abadi yang diperjuangkan sepanjang hari

berbagi kasih dan kepedulian tanpa sekat kemanusiaan

Kami  percaya bahwa tujuan hidup untuk mencari kebahagiaan.

Yang jelas apakah kita percaya pada agama atau tidak,

apakah kita percaya pada agama ini atau agama itu,

kita semua mencari sesuatu yang lebih baik dalam hidup .

Jadi hidup kita sangat digerakkan untuk mencapai kebahagiaan**).

Catatan dan Glosari

Puisi ini terinspirasi dari 7 Dosa Sosial  Mahatma Gandhi : politik tanpa prinsip, kekayaan tanpa kerja, kenikmatan tanpa nurani, bisnis tanpa moral, pengetahuan tanpa karakter,  ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadat tanpa pengorbanan.

Zoon politikon: istilah Aristoteles untuk makhluk sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun