Mohon tunggu...
Sugiarto Kasirin
Sugiarto Kasirin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik/Organisatoris/Independen

Hobi saya membaca dan menulis tentang kejadian sosial, alam dan sejarah. Manusia akan bisa dikenang melalui sejarahnya tentu juga dengan setiap tulisannya. Jadi, menulis adalah jejak yang kelak menjadi sejarah tak terlupa. Banyak orang (bahkan anak sendiri) akan membaca tulisan kita dengan ciri khas rangkaian kata masing-masing dalam setiap perjalanannya. Mampu memberikan edukasi atau bahkan kesamaan kisah dari pembaca. Membaca dan menulis sudah banyak penekanan baik dalam nilai-nilai agama maupun literatur lainnya. Seolah untuk kita sebagai manusia sudah menjadi keharusan (bagi orang-orang yang berpikir). Akhir Kalam, nikmati bacaannya, pelajari jalannya dan amalkan sekuatnya. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harlah Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur

5 Agustus 2024   12:30 Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Tanggal 28 Rabiul Awal 1317 H (bertepatan dengan tanggal 3 Agustus 1899 M) Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari resmi mendirikan tempat belajar dan mengaji para santri dengan diberi nama "Pesantren Tebuireng" yang hingga sekarang ini telah mencetak para ulama.

Bahkan santrinya juga tak hanya menjadi tokoh agamawan saja, namun juga dibidang lainnya. Ikut serta mengubah peradaban masyarakat berbasis santri. Kehadiran Pesantren ditengah-tengah masyarakat sempat mendapatkan respon kurang baik, Seiring berjalannya waktu masyarakat justru bangga akan kehadiran Pesantren Tebuireng.

Merujuk data dari Pemerintah Jepang, tepatnya pada tahun 1942, jumlah santri dan ulama di Pulau Jawa 25,000 orang. Kesemuanya pernah menyantri di Tebuireng. Menunjukan ukuran Tebuireng pada awal 20 yang di pimpin Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari memiliki pengaruh yang besar. Diantara santri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang dikemudian hari menjadi ulama besar, pendiri, dan pengasuh pondok, misal, KH. Wahab Hasbullah(juga pernah menjadi Lurah di Pondok Pesantren Tebuireng), KH, Bisri Syansuri, Pendiri PP. Denayan, KH. Chudori, Pendiri PP. Tegalrejo, KH. Abdul Karim, Pendiri PP Lirboyo, KH. As'ad Syamsul Arifin, KH. Maksum Ali, Pendiri Pesantren Seblak, KH. Adlan Ali, pendiri PP. Walisanga Cukir, dll.
.
.
.
Source : @tebuireng.online
#tebuireng #tebuirengonline #pesantrentebuireng #tebuireng.jombang #santri #santriindonesia #santrinusantara #kiai #ulama #harlah #ikapetejabar #ikapetejawabarat #ikapete

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun