Pada Tanggal 28 Rabiul Awal 1317 H (bertepatan dengan tanggal 3 Agustus 1899 M) Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari resmi mendirikan tempat belajar dan mengaji para santri dengan diberi nama "Pesantren Tebuireng" yang hingga sekarang ini telah mencetak para ulama.
Bahkan santrinya juga tak hanya menjadi tokoh agamawan saja, namun juga dibidang lainnya. Ikut serta mengubah peradaban masyarakat berbasis santri. Kehadiran Pesantren ditengah-tengah masyarakat sempat mendapatkan respon kurang baik, Seiring berjalannya waktu masyarakat justru bangga akan kehadiran Pesantren Tebuireng.
Merujuk data dari Pemerintah Jepang, tepatnya pada tahun 1942, jumlah santri dan ulama di Pulau Jawa 25,000 orang. Kesemuanya pernah menyantri di Tebuireng. Menunjukan ukuran Tebuireng pada awal 20 yang di pimpin Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari memiliki pengaruh yang besar. Diantara santri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang dikemudian hari menjadi ulama besar, pendiri, dan pengasuh pondok, misal, KH. Wahab Hasbullah(juga pernah menjadi Lurah di Pondok Pesantren Tebuireng), KH, Bisri Syansuri, Pendiri PP. Denayan, KH. Chudori, Pendiri PP. Tegalrejo, KH. Abdul Karim, Pendiri PP Lirboyo, KH. As'ad Syamsul Arifin, KH. Maksum Ali, Pendiri Pesantren Seblak, KH. Adlan Ali, pendiri PP. Walisanga Cukir, dll.
.
.
.
Source : @tebuireng.online
#tebuireng #tebuirengonline #pesantrentebuireng #tebuireng.jombang #santri #santriindonesia #santrinusantara #kiai #ulama #harlah #ikapetejabar #ikapetejawabarat #ikapete
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H