Karier Politik
Setelah mengundurkan diri dari militer, Prabowo memulai karier politiknya. Beberapa fase penting dalam perjalanan politiknya antara lain:
1. Partai Golkar: Prabowo sempat bergabung dengan Partai Golkar pada awal 2000-an, tetapi kemudian memilih jalur independen untuk membentuk partai baru.
2. Mendirikan Partai Gerindra (2008): Pada tahun 2008, Prabowo bersama dengan rekan-rekannya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan alternatif baru dalam perpolitikan Indonesia, dengan fokus pada kemandirian ekonomi, kedaulatan, dan keadilan sosial.
3. Pemilihan Presiden 2009, 2014, dan 2019:
Pemilihan Presiden 2009: Prabowo pertama kali mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri, tetapi pasangan ini kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Pemilihan Presiden 2014: Prabowo maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Mereka berhadapan dengan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, namun kalah dalam pemilihan.
Pemilihan Presiden 2019: Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden, kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno. Meskipun mendapat dukungan signifikan, ia kembali dikalahkan oleh Joko Widodo yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
4. Menteri Pertahanan (2019-sekarang): Setelah kekalahannya dalam Pilpres 2019, Prabowo menerima tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pertahanan. Dalam jabatannya ini, ia berfokus pada modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan peningkatan kapasitas pertahanan negara.
Dedikasi dan Visi Politik
Sebagai politisi, Prabowo dikenal dengan visinya yang berfokus pada kemandirian bangsa, keadilan sosial, dan kesejahteraan rakyat. Berikut adalah beberapa pandangan politiknya yang sering ia sampaikan dalam berbagai kesempatan: