Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hilangnya Hajatan hingga Lulus Jalur Corona

31 Mei 2020   13:32 Diperbarui: 31 Mei 2020   13:36 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Corona oh corona ......

hikmah dibaliknya banyak dirasa.

sadar atau tidak banyak hal yang kita rasakan hikmahnya semasa pandemi covid-19.

Antara takut dan halu karena rasa bosan berlebih dimana mana imbauan hingga saatnya menuju new normal pro kontra normal ko ada barunya normal yang kemarin normal apaan kadaluarsa yah...

Yah begitulah corona merubah pola tatanan dunia ternyata perubahan dilakukan oleh alam dengan segala hukumnya, tanpa sang pemuka raja yang konon berasal dari brebes Raden Rangga Sasana Sunda Empire.

Hal hal yang dulu ada namun sekarang tiada sebagian ada yang melegakan ada juga yang kurang mengenakan

Yang melegakan setelah adanya corona adalah ditiadakannya hajatan resepsi baik khitanan ataupun pernikahan, kita tahu sebelum ada corona bagi masyarakat desa hajatan itu tiada hentinya dari bulan syawal setelah puasa hingga menjelang puasa lagi.

Hajatan sudah menjadi tradisi yang didalamnya kita diminta saling sumbang dan turut memberikan doa restu tak hanya itu hajatan juga sedikit banyak menguras kocek, apalagi bagi keluarga yang sudah pernah malaksanakan hajatan hadir di acara hajatan tetangga itu wajib hukumnya jika tidak maka cibiran melanda.

Biasanya sebelum pandemi H-6 lebaran undangan sudah bertebaran saya sendiri kalau tidak ada corona mungkin sudah menerima undangan lebih dari lima, jika satu undangan saya budget 70 ribu bisa dihitung saya harus menyiapkan anggaran pasca lebaran berapa tinggal dikalikan, inilah hikmah yang membuat lega kala ada virus corona.

Dengan adanya corona hajatan dan acara acara yang menimbulkan banyak orang dilarang maka dari itu saya tidak perlu pusing menyiapkan strategi membagi kondangan. Wkwk

Selain itu wabah corona juga membahagiakan sebagian warga kenapa tidak, mereka warga desa yang tidak terdampak langsung sehubungan pandemi ini sifatnya nasional bahkan nternasional, banyak bantuan digelontorkan ada yang secara data menerima doubel tak sedikut pula data usulan kena penolakan akibat identitas yang tidak valid.

Bagi warga yang menerima bantuan tentu senang riang gembira bisa saja berharap corona terus ada hhh jangan sampai ya amit amit pulang kau corona...

Nah bagi warga yang belum menerima bantuan galaulah mereka, berulang kali datangi aparat desa adapula yang memaki mengatai.

Itu pilunya. 

Aparat Desa kerja dipaksa menyiapkan data menyortir sesuai edaran bagi yang sebelumnya sudah menerima bantuan, diminta jangan didata kenyataannya data yang ada sama dan yang menerima itu itu saja.

Kata Presiden via Kompas.com

" kalau ingin menanyakan bantuan silahkan tanya ke desa "

Yang membuat kebijakan Presiden, kemudian tanggungjawab dilimpahkan ke kepala desa.

Andai saja teknis dan masukan desa bisa diterima tentu KPM tidak salah terima.

Konfirmasi data ada sebelum bantuan disalurkan, arahan agar direvisi barangkali ada yang salah sasaran juga diserukan hanya saja itu hanya bersifat seremonial formalitas.

Data perbaikan diteliti kemudian revisi dan dikirimkan namun saatnya pencairan tersaji data awal yang sama sebelum revisi sia sialah kita.

Itu juga pilunya.

Corona oh corona ketidakpastian ini kapan redanya.

Corona juga ada Jalurnya

Hikmahnya hingga lulus tanpa ujian nasional

para murid semester akhir dibuat senang mereka bisa lulus ujian tanpa melaluinya, yakni ada istilah jalur corona.

Ada yang senang karena tak perlu cape mikir adapula yang gengsi dan berdalih kalau kelulusannya bukan lewat jalur corona melainkan kerja keras berpikir dan belajar. 

Jujur kalau saya lebih memilih jalur corona, sudah jelas tentu alasannya hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun