Mohon tunggu...
AS Riady
AS Riady Mohon Tunggu... Penulis - Warga menengah ke bawah

Masyarakat biasa di Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tafsir Serampangan untuk Literasi

28 Juni 2020   21:09 Diperbarui: 28 Juni 2020   20:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mental berliterasi itu jauh lebih penting dan diperlukan untuk saat ini." saya menemukan untaian kalimat menohok ini di youtube, saat ia bareng dengan Edi AH Iyubenu mengisi acara entah di mana lokasinya. Kalian bisa cek di youtube, let's go!

Saya hanya menafsirkan dengan seadanya dari maksud mental literasi itu, bahwa membaca dan menulis itu iya. Tapi sebentar, cek dulu sebelum melakukan itu. Minimal dengan melakukan perenungan secara sadar, sedang membaca apa dan untuk apa. Atau bisa juga, sedang menulis apa, untuk siapa, dan data yang saya masukkan ini jangan-jangan belum benar.

Maka dari itu, belakangan ini saya tidak pernah membabi buta kembali dalam membaca dan menulis. Menentukan target sehari harus sekian halaman buku dan satu tulisan. Tidak sama sekali.

Ya pada dasarnya kalau literasi itu urusan mental, maka ia tak ubahnya seperti ibadah. Mudahnya, kalau muslim tidak melaksanakan shalat lima waktu, tentu hatinya gelisah. Kalau kristiani di hari Minggu tidak ke gereja, hatinya akan gundah.

Atau umat lain yang tidak melakukan ibadah batinnya akan tidak tenang. Kalau begitu, ya sama, kalau mental literasimu sudah mengakar kuat, sehari tidak menjalankan laku literasi dengan khusyuk, hari-harimu tentu ada yang kurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun