Mohon tunggu...
Sugeng Purnama
Sugeng Purnama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Komunikasi Internasional (Teori)

11 Oktober 2018   15:24 Diperbarui: 11 Oktober 2018   15:46 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpikir kritis maksudnya disini adalah berpikir tentang fenomena dan kebijakan-kebijakan dari sisi lain dimana dia memperhatikan detail-detail terkecil dari hal tersebut. Pemikiran-pemikiran seperti ini kemudian di dukung oleh adanya public sphere atau ruang publik. Ruang publik ini yang nantinya akan menjadi wadah bagi pemikiran kritis. 

Dituangkan dan diungkapkan untuk menyampaikan hal tersebut kepada yang terkait. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah media sosial. Media sosial ini menjadi alat penyampaian pendapat termudah yang bisa kita gunakan. Jika kita menyangkutkannya dengan kecanduan ponsel diatas sepertinya tidak semua hal tentang ponsel itu negatif, karena dari ponsel tersebut kita bisa tahu apa yang sedang terjadi di berbagai wilayah, berbagai aspek. 

Namun, jika media sosial sangat mudah digunakan menjadi alat menyuarakan pendapat maka artinya akan banyak informasi-informasi palsu yang muncul. Hal ini terjadi karena semakin bebas maka semakin banyak orang yang memiliki dendam menulis hal-hal yang tentu saja akan merugikan. Mereka akan mengadu domba, memfitnah dan menebar kebencian untuk menjatuhkan beberapa pihak. 

Salah satu contohnya adalah perdebatan mengenai pencalonan presiden di tahun 2019. Jika kita membaca komentar-komentarnya kita bahkan bisa tahu berapa banyak orang yang sangat hobi mengadu domba, banyak pula yang berpendapat tanpa dasar-dasar yang jelas hny menuruti kata hati. Seperti itulah kenyataan orang-orang dim as sekarang utamanya yang sedng dibahas saat ini adalah Indonesia. Mungkin tidak akan ada habisnya jika membahas tentang bagaimana media sosial menjadi sumber informasi sekaligus sumber menebar kebencian.

Maka dari itu kita seharusnya lebih bijak untuk menggunakan, mengugkapkan, serta membaca informasi. Alangkah lebih baik untuk menyaring lebih dulu kebenarannya. Jika media sosial adalah ruang umum maka berhati-hati mengungkapkan kritik karena itu semua bisa merugikan pihak-pihak tertentu lalu jika ada yang tidak menyukainya maka bisa saja kritik tersebut menjadi alat balas dendam. Selain itu, globalisasi akan berkembang lebih jauh lagi dari ke hari. Meskipun harus selalu terbuka dan fleksibel tetapi bukan berarti itu untuk menghapus budaya dan rasa kekeluargaan yang sudah ada sejak dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun