Ruang publik adalah ruang dari berbagai diskusi publik dan perdebatan yang terdiri dari publik, di mana setiap individu sebagai bagian dari publik memiliki bagian yang sama dari kebebasan dan privasi dari intervensi dan pembatasan pihak lain tidak membawa hegemoni tetapi tidak menumbuhkan opini publik yang diharapkan dapat membantu kebijakan masyarakat umum yang adil.
G. KAJIAN BUDAYA
Sementara banyak perdebatan tentang komunikasi internasional pasca-1945 dan selama Perang Dingin menekankan analisis struktural dari perannya dalam hubungan kekuasaan politik dan ekonomi, telah ada pergeseran yang dapat dilihat dalam penekanan penelitian pada 1990-an secara paralel dengan 'depoliciticization' dari politik menuju dimensi budaya komunikasi dan media.
Penekanan yang tidak semestinya pada identitas etnis dan rasial dan 'multikulturalisme', cenderung membatasi perspektif penelitian mereka, yang memperlihatkan mereka pada bahaya, misalnya, membingungkan 'identitas budaya Asia Inggris' dengan beragam budaya dan subkultur di kawasan Asia Selatan. , dengan keserbaragaman bahasa, agama dan etnis kuno.
H. TEORI INFORMASI MASYARAKAT
Pandangan komunikasi yang berteknologi-determinis dipromosikan oleh teoritisi media Kanada Marshall McLuhan (1911-80), salah satu pemikir pertama yang menganalisis dampak teknologi media pada masyarakat. Dengan alasan bahwa, "medium adalah pesannya", ia berpendapat bahwa dilihat dalam konteks historis, teknologi media memiliki efek sosial yang lebih besar pada masyarakat dan budaya yang berbeda dari konten media (McLuhan, 1964).
McLuhan, seorang Profesor di dominasi AS dari pengawasan militer global dan pengumpulan data intelijen melalui satelit mata-mata dan jaringan komputer canggih, untuk politik, dan perdagangan spionase yang semakin terkait dengan perdagangan, juga harus dianggap sebagai bagian integral dari dorongan menuju penciptaan global. masyarakat informasi. 'Revolusi kontrol' (Beniger, 1986), meskipun lebih menonjol di semua organisasi modern dalam 'masyarakat jaringan', sedang dalam proses menuju global
I. GLOBALISASI
Kehidupan dahulu dengan masa sekarang memang sudah sangat berubah tentunya. Hampir di semua aspek kehidupan telah mengalami perkembangan. Perkembangan besar-besaran dari waktu ke waktu yang telah terjadi membuktikan bahwa kehidupan semakin mengarah ke modernisasi.
Buah dari modenisasi ini dapat kita rasakan saat ini, dimana manusia sekarang melakukan sesuatu menjadi lebih mudah. Pertukaran informasi dan arus budaya semakin besar. Nmun, meskipun banyak sekali kemudahan-kemudhan yang didpatkan dari adanya revolusi kea rah modern juga terdapat banyak dampak-dampak negatif. Dampak negatif ini lebih ke arah Sumber Daya Manusia yang ada, jadi mereka merasa dimanjakan oleh teknologi. Salah satu yang paling terlihat saat ini adalah penggunaan ponsel yang berlebihan bahkan menggerus rasa kebersamaan diantara masyarakat. Kekeluargaan dan kerukunan seperti tergantikan dengan ponsel yang menjadi fokus utama. Masalah ini sekarang sudah terlihat seperti lingkaran setan yang tidak ada titik penyelesaiannya. Ponsel seperti narkoba yang menjadi candu.
Namun, jika kita bisa melihat lebih luas soal dampak dari globlisasi ini rupanya telah memberikan keadilan bagi warga negara. Bagaimana tidak, saat ini setiap orang berhak menyuarakan pendapat dan kritikan mereka terhadap pemerintahan. Hal ini tentuny menguntungkan bagi mereka orang-orang dengan kemampuan berpikir kritis yang peduli akan perubahan dan kesetaraan. Â