Mohon tunggu...
Tomy Suganda
Tomy Suganda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan

Learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merawat Filosofi "Caring" Perawat

15 Desember 2019   11:13 Diperbarui: 15 Desember 2019   11:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari  kedua alternatif kebijakan diatas, penulis pun yakin bila tidak sepenuhnya hal tersebut sudah sangat ideal. Kekuarangan dari usulan tersebut adalah,benarkah hal tersebut sesuai dengan keterbutuhan untuk menjawab permasalahan yang ada, atau bahkan sebaliknya.

Karena tidak bisa dipungkiri bila caring yang merupakan suatu perilaku,yang tidak terlepas daripada individual dari tiap person ataupun seseoarang itu sendiri. Namun kembali pada "marwah" perawat sebagai pendorong perubahan positif kesembuhan pasien, yang dimana hal tersebut merupkan ciri dari profesi keperawatan yang tidak boleh "luntur".

Harapannya kedua pilihan/usulan diatas dapat menjadi kebijakan alternatif yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan beban kerja perawat yang lebih banyak melakuakan tindakan-tindakan non-keperawatan (tugas administratif, transportasi pasien serta pelimpahan tugas cure (bukan care)), dibandingkan tindakan asuhan keperawatan yang didasarkan pada "caring". 

Rekomendasi

Penulis berpandangan dalam menyelesaikan permasalahan caring diatas. Kedua pilihan/usulan alternatif kebijakan tersebut adalah langkah-langkah praktik spesifik yang tepat untuk direkomendasikan.

Kebijakan turunan baru mengenai UU No.38 Tahun 2014 tentang keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan yang memperincikan batasan-batasan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga medis pada tenaga keperawatan, akan memberikan tatanan pelayanan yang lebih sistematis (tidak tumpang tindih antar profesi), sehingga dapat menurunkan beban kerja non-keperawatan pada perawat.

Adanya aturan atau SOP baru di tiap Rumah Sakit untuk memberikan keleluasan waktu lebih banyak pada perawat dalam melakukan pendekatan yang bersifat caring, akan mengembalikan kembali perawat pada jalurnya, berada lebih dekat pada pasien, bukan pada urusan administratif.

Menurut penulis, selain upaya diatas sebagai bentuk upaya eksternal, perlu pula adanya upaya internal. Merujuk pada caring merupakan suatu perilaku,yang tidak terlepas daripada individual dari tiap person ataupun seseoarang itu sendiri, perlu adanya kesadaran dan refleski dari perawat sendiri tentang penting "caring" dalam meningkatkan perubahan positif untuk kesembuhan pasien. Komunikasi teraupetik, kedekatan dan rasa saling percaya antara perawat dan pasien, semua dilandaskan pada caring.

Sehingga, penulis merekomendasaikan bukan hanya tentang upaya ekstrenal, melainkan didukung oleh upaya internal. Harapannya dengan adanya upaya-upaya tersebut dapat menjadi bentuk langkah untuk merawat filosofi "caring" pada perawat, yang output-nya mutu pelayanan keperawatan, keselamatan dan kepuasan pasien.

Referensi

Alligood, M. R. (2014). Nursing theoriests and their works. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun