Mohon tunggu...
Ahmad Mughni
Ahmad Mughni Mohon Tunggu... lainnya -

Pemulung hikmah, pengedar cita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi buat Polri

29 Januari 2011   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selama ngurus SIM masih jadi bisnis sembunyi-sembunyi
Percaloan berkedok prosedur, ujian praktek gagal dan kursus mengemudi
Ikut kursus mengemudi milik anggota ada tanda khusus di map aplikasi
Bakal lancar meski jawaban gagal total di ujian teori

Tapi maaf, percaya itu belum ada buatmu

Selama, dengan semena-mena kau kawal orang-orang kaya di jalan raya
Menyingkirkan kami yang sebenarnya punya hak setara
hanya karena ia membayarmu beberapa rupiah
Di sisi lain ambulan dengen sirine meraung-raung
yang mungkin membawa pasien dengan nyawa di ujung hidung
kau biarkan terjebak macet Bung !!

Wajah hukum sesungguhnya tidaklah pada kasus-kasua bombastis
Macam kasus Antasari, Bibit-Chandra, Anggodo dan Gayus yang politis
Wajah hukum sebenarnya adalah aktivitas sehari-hari terutama di jalan raya
Tempat terdekat dimana seorang warga dapat dituduh melanggar undang-undang
Oleh petugas yang berwenang

Memang rakyat marah menyimak beberan kasus Gayus di media massa
Menonton penuh jengkel dengan geram bergemuruh di dada
Sebenarnya itu cuman pelampiasan kejengkelan
Atas bobrok dan rapuhnya penegakan hukum yang kau jalankan
Gembar-gembor penanganan kasus besar umpama mengobati bisul besar yang tak bisa disembunyikan lagi
Tanpa mengobati darah kotor yang menjadi sebab penyakit itu.

Lurus dan Jujurnya polisi di tingkat paling bawah dalam melaksanakan tugasnya
Adalah titik dimana saya baru akan bisa percaya
Bahwa POLRI telah berubah
Kami tunggu waktu itu Bung, berubahlah segera !!
Atau kami takkan pernah percaya.

Bangkalan 26-01-10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun