Teknologi berbasis blockchain juga memiliki potensi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses perizinan. Dengan mencatat semua transaksi dan persetujuan dalam rantai blok yang tidak dapat diubah, blockchain dapat memberikan jaminan kepada investor bahwa proses perizinan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan transformasi proses bisnis dan adopsi teknologi, sektor panas bumi di Indonesia memiliki prospek cerah. Percepatan perizinan memungkinkan lebih banyak proyek untuk diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, mendukung target bauran energi terbarukan yang lebih ambisius.
Di sisi lain, adopsi teknologi juga membuka peluang inovasi dalam pengembangan energi panas bumi. Misalnya, pengembangan teknologi binary cycle untuk memanfaatkan sumber panas bumi dengan suhu rendah dapat meningkatkan kapasitas produksi energi secara keseluruhan.
Transformasi ini juga menjadi contoh bagaimana kebijakan yang tepat dan pemanfaatan teknologi dapat mempercepat transisi energi di Indonesia. Dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, langkah ini dapat menjadi model bagi sektor energi lainnya untuk mengikuti jejak transformasi serupa.
Pemangkasan durasi perizinan energi panas bumi menjadi hanya lima hari adalah langkah revolusioner yang mencerminkan keberhasilan penerapan business process re-engineering dan teknologi informasi dalam sektor energi. Melalui sistem OSS, Kementerian ESDM tidak hanya meningkatkan efisiensi perizinan tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investasi.
Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan upaya berkelanjutan dalam mengatasi tantangan implementasi dan memanfaatkan teknologi secara lebih luas. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, investor, dan masyarakat, transformasi ini dapat menjadi fondasi bagi pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.
Transformasi proses bisnis dan teknologi informasi tidak hanya mempermudah pengembangan energi panas bumi, tetapi juga mengukuhkan Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di kawasan. Hal ini menjadi langkah penting dalam membangun masa depan energi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H