Mohon tunggu...
aldis
aldis Mohon Tunggu... Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise, Transformasi Digital, Travelling,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menemukan "Keju" Baru di Dunia Pendidikan, Perspektif "Who Moved My Cheese?"

28 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 6 November 2024   22:29 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Dalam cerita, Hem dan Haw awalnya enggan meninggalkan lokasi keju lama, karena merasa nyaman dengan situasi yang ada. Ini mencerminkan pola pikir yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa atau dosen dalam merespons program MBKM.

Tantangan besar dari MBKM adalah mendorong seluruh elemen pendidikan untuk meninggalkan rutinitas yang sudah lama dijalani. Dosen mungkin harus mengubah metode pengajaran, mahasiswa harus lebih aktif mencari pengalaman di luar kampus, dan institusi harus menyesuaikan kurikulum dan sistem administrasi mereka.

Haw akhirnya menyadari bahwa menunggu keju kembali tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Ia mulai mengatasi rasa takut dan berani menjelajahi labirin untuk mencari keju baru.

Dalam konteks MBKM, mahasiswa yang berani mengambil program magang, riset, atau proyek sosial di luar kampus adalah cerminan dari keberanian ini. Mereka mungkin merasa takut atau ragu pada awalnya, tetapi perubahan ini bisa membuka peluang dan pengetahuan yang lebih luas, yang tidak akan didapatkan hanya dengan belajar di kelas.

Demikian pula, dosen yang meninggalkan metode pengajaran konvensional dan mulai menerapkan pendekatan MBKM akan menghadapi tantangan baru.

Namun, dengan beradaptasi, mereka dapat menemukan cara-cara pengajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Sikap Haw yang berani menghadapi ketidakpastian dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa untuk terus mencari keju baru, dalam arti pengetahuan dan pengalaman baru yang lebih sesuai dengan era digital dan tantangan global.

Menyambut Perubahan sebagai Peluang

Johnson melalui "Who Moved My Cheese?" mengajarkan bahwa perubahan adalah kesempatan untuk pertumbuhan. MBKM adalah wujud nyata dari perubahan yang memberikan kesempatan bagi seluruh ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia untuk berkembang dan lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengalami dunia kerja secara langsung melalui magang, belajar lintas disiplin, dan mengembangkan keterampilan baru. Dosen juga memiliki kesempatan untuk memperluas metode pengajaran dan berkolaborasi dengan berbagai pihak di luar institusi.

Di dalam cerita, ketika Haw mulai menemukan keju baru, ia menyadari bahwa ia lebih kuat dan lebih mampu dari yang ia kira. Begitu pula dalam konteks MBKM, mahasiswa yang mengikuti program ini dapat menemukan potensi baru dalam diri mereka.

Pengalaman langsung di lapangan membuat mereka lebih percaya diri, lebih siap bersaing, dan memiliki pandangan yang lebih luas tentang dunia kerja. Dosen juga dapat melihat bahwa pembelajaran praktis tidak hanya memperkaya mahasiswa tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun